Abstrak

---

International financial reporting standard (IFRS) telah mulai diterapkan di dunia sejak tahun 2000. Tujuan IFRS agar laporan keuangan yang menggunakan standar tersebut bisa diperbandingkan dan tingkat keandalannya semakin tinggi. Di Indonesia, PSAK telah mulai mengadaptasi IFRS dengan istilah konvergensi. Namun, penelitian mengenai dampak implementasi terhadap kualitas akuntansi masih terbatas di Indonesia, khususnya pasca penerapan penuh (setelah 2012). Penerapan PSAK konvergensi IFRS diperkirakan lebih baik jika pengawasan efektif. Dengan kata lain, praktik tatakelola bisa memperkuat penerapan PSAK konvergensi IFRS sehingga kualitas akuntansi akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas akuntansi membaik setelah penerapan PSAK konvergensi IFRS. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji apakah adopsi IFRS dan tata kelola berdampak terhadap kualitas akuntansi. Penelitian menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terutama kelompok consumer good dari tahun 2008 sampai 2016. Terdapat 18 perusahaan yang sesuai kriteria sehingga perusahaan memiliki 162 data penelitian. Melalui tiga model penelitian hipotesis dibuktikan, dimana metode analisa yang digunakan yakni regresi linear dan moderated regression analysis (MRA). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara parsial baik adopsi IFRS maupun tata kelola tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas akuntansi (baik kualitas laba maupun konservatisma akuntansi). Namun ketika tata kelola berperan sebagai variabel pemoderasi, hasilnya menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti adopsi IFRS berpengaruh signifikan terhadap kualitas akuntansi dengan tata kelola sebagai variabel pemoderasi. Kata Kunci : Adopsi IFRS, Tata Kelola dan Kualitas Akuntansi