Retorik dan Majas Lokalitas Minangkabau dalam Novel-novel Romantisme Pengarang Etnis Minangkabau
Peneliti | RIO RINALDI S.Pd, M.Pd |
Judul Penelitian | Retorik dan Majas Lokalitas Minangkabau dalam Novel-novel Romantisme Pengarang Etnis Minangkabau |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Padang |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Kata-kata—retorik dan majas lokalitas—sering didayagunakan dalam karya sastra Indonesia yang berlatar setempat atau kedaerahan, yang bersangkutan atau tokohnya berasal dari daerah tertentu. Pemilihan kata dari kosakata bahasa daerah, misalnya, dipergunakan untuk menyampaikan maksud dan gagasan dapat mempertegas tokoh yang berasal dari daerah tertentu atau mempertegas latar sosial dan tempat. Terkait dengan bahasa, penggunaan retorik dan majas lokalitas dalam kerangka sastra Indonesia telah menjadi sarana pelataran atau sarana penokohan yang mendukung nuansa lokalitas. Latar tempat menjadi lebih berterima, sedangkan tokoh terasa lebih wajar karena warna tempatnya yang dia peroleh. Budianta (dalam Banua, 2007:136) mengatakan bahwa lokal mengacu pada wilayah terbatas, global mengisyaratkan wilayah yang menyeluruh. Jika lokal bersifat partikular (yang tertentu), universal bersifat menyeluruh. Hal ini menyebabkan