Detail Penelitian

Analisis Jaringan Lembaga dalam Rangka Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Ubi Di Kabupaten Limapuluh Kota


by Admin | 1 hari yang lalu | 156 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Rini Hakini, Sp., M.Si
Judul Penelitian Analisis Jaringan Lembaga dalam Rangka Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Ubi Di Kabupaten Limapuluh Kota
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Lima Puluh Kota, Sumatera Barat
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Agroindustri pada umumnya masih berbentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memiliki berbagai keterbatasan untuk mengembangkan usahanya. Untuk mengatasi hal ini agroindustri perlu melakukan kerjasama dan berinteraksi dengan berbagai lembaga dalam sebuah jaringan. Kebaruan yang ditawarkan dari penelitian ini adalah menambahkan pengetahuan dalam teori kelembagaan sosial bahwa tidak hanya interaksi lembaga formal yang penting dalam pengembangan kawasan agroindustri, namun juga interaksi lembaga informal melalui jaringan kerjasama penting dalam penembangan kawasan agroindustri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan jaringan lembaga formal dan informal dalam pengembangan kawasan agroindustri di Kabupaten Limapuluh Kota. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Hasil penelitian memperlihatkan bahwa lembaga formal yang berperan dalam pengembangan agroindustri adalah satuan perangkat daerah atau pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga ormal yang berada langsung dibawah kementerian dan lembaga formal yang berkoordinasi dengan lembaga formal lainnya. Lembaga informal yang berperan dalam pengembangan agroindustri olahan ubi adalah petani, pemilik lahan, industri olahan ubi, pedagang, konsumen, lembaga keuangan tradisional dan Kerapatan Adat Nagari (KAN). Peran lembaga formal dan informal diantaranya sebagai katalisator, fasilitator, regulator, inovator, penyedia jasa keuangan, kreditur, penjual (seller) dan pembeli (customer). Lembaga-lembaga formal ada yang berinteraksi langsung dan ada yang tidak berinteraksi langsung dengan agroindustri. Jenis interaksi lembaga formal pada umumnya adalah interaksi sosial dalam bentuk kerjasama. Sedangkan seluruh lembaga informal berinteraksi secara langsung dengan agroindustri. Jenis interaksi lembaga informal pada umumnya adalah interaksi bisnis dalam bentuk pertukaran yaitu pembelian dan penjualan. Bentuk jaringan agroindustri dengan lembaga formal memperlihatkan bahwa lembaga formal yang menjadi sentral untuk pengembangan agroindustri adalah Dinas Perindustrian, sedangkan lembaga informal yang menjadi sentral adalah petani dan pedagang

Link Terkait