Abstrak

---

Sejarah mencatat bahwa wakaf memegang peranan penting dalam perkembangan dunia pendidikan Islam. Banyak perguruan tinggi yang tersebar di berbagai penjuru dunia yang pendiriannya diinisiasi dan dibiayai oleh wakaf. Sebut saja Universitas Al-Azhar di Mesir yang sudah ada sejak abad ke-10, merupakan salah satu perguruan tinggi tertua yang didanai dari asset wakaf. Universitas tersebut bahkan sampai hari ini mampu memberikan pendidikan gratis bagi para mahasiswa dari berbagai negara. Keberhasilan Al-Azhar dalam mengoptimalkan asset wakaf untuk pendidikan tinggi tersebut seyogyanya bisa diimplementasikan juga oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk Muslim tersebar di dunia, tentunya potensi wakaf tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, sejauh ini jumlah perguruan tinggi yang pendirian dan operasionalnya di- support oleh wakaf, masih sangat terbatas. Di sisi lain, dunia pendidikan tinggi Indonesia dihadapi oleh masalah keterbatasan anggaran pendidikan. Potensi yang ditawarkan oleh wakaf tentu saja patut dipertimbangkan untuk menanggulangi permasalah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang model pembiayaan pendidikan tinggi berbasis wakaf. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti membagi tahapan penelitian menjadi dua tahun. Pada tahun pertama, penelitian difokuskan pada usaha mengeksplorasi dan memahami bagaimana model pembiayaan berbasis wakaf pada beberapa perguruan tinggi. Terdapat dua universitas berbasis wakaf yang dipilih dalam hal ini, yaitu Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta dan Universitas Islam Sultan Agung (Unisula), Semarang. Adapun teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara mendalam (in-depth interviews), observasi dan review dokumen. Pada tahun kedua, penelitian akan difokuskan pada eksplorasi persepsi dan pendapat stakeholder wakaf mengenai potensi dan peluang pembiayaan berbasis wakaf pada perguruan tinggi. Untuk itu, kelompok stakeholder wakaf utama yang akan dilibatkan adalah nazhir (pengelola wakaf), regulator, wakif (orang yang berwakaf), ulama dan akademisi akan dilibatkan dalam beberapa seri focus group discussion. Adapun teknik analisis data dengan menggunakan thematic network. Dari hasil temuan dan analisis penelitian inilah model pembiayaan pendidikan tinggi berbasis wakaf dapat dikembangkan.