Abstrak

---

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Sumatera yang memiliki karakter ekonomi daerah yang unik karena relatif tidak mengandalkan daya tarik investasi besar yang bersifat capital intensive melainkan berbasis ekonomi lokal yang bersifat padat karya. Daerah ini juga dikenal memiliki rich cultural resources dan karakter entrepreneurship yang genuine sehingga menjadikannya memiliki posisi yang kuat dalam menciptakan local branding. Kondisi ini dapat menjadi starting point pengembangan ekonomi kreatif yang selaras dengan trend perkembangan ekonomi global saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis karaktersitik ekonomi kreatif di Sumatera Barat; (2) Menganalisis pola dan struktur ekonomi kreatif berdasarkan karakteristik ekonomi wilayah di Sumatera Barat; (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan inklusif ekonomi kreatif di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan 1.389 perusahaan kreatif yang berasal dari data survey Indusri Mikro Kecil (IMK) 2014 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data dianalisis secara deskriptif, analisis logistik dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kreatif di Sumatera Barat secara umum masih tergolong pada traditional cultural industry yang mengusung nilai-nilai budaya dan sosial yang kuat dalam menghasilkan produk kreatifnya. Sebesar 78.42 persen industri kreatif di Sumatera Barat dikelola oleh pengusaha wanita. Keunikan karakteristik industri kreatif di Sumatera Barat terletak pada kemampuan menciptakan local branding, kemampuan yang tinggi dalam pertumbuhan start-up industri dan kemampuan melayani konsumen bisnis sehingga diharapkan dapat menciptakan spillover effect bagi pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Kendati demikian orientasi eksportnya hanya mencapai 1.98% artinya upaya mendorong tumbuhnya start-up industri juga harus diikuti dengan penguatan kemampuan inovasi pada perusahaan yang sudah mapan agar mampu meningkatkan peluang ekspor. Industri kreatif di Sumatera Barat tersebar hampir diseluruh kabupaten dan kota dan namun penyebarannya cenderung tidak merata, sebesar 50.76 persen justru terdapat pada wilayah yang relatif tertinggal (Low growth and low income region) dengan karakter industri yang bersifat taditional cultural industry. Faktor pendidikan pengusaha terbukti berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi akses perbankan pada industri kreatif di daerah cepat maju dan cepat tumbuh serta di wilayah relatif tertinggal sedangkan pada daerah berkembang cepat lebih dipengaruhi oleh faktor parthnership. Skala usaha berpengaruh signifikan pada semua tipe wilayah sedangkan penggunaan internet hanya signifikan mempengaruhi akses perbankan pada wilayah yang relatif tertinggal. Industri kreatif di Sumatera Barat juga terbukti berperan penting dalam mempromosikan gender balance Penelitian ini menyarankan agar pemerintah mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif khususnya dalam mendorong pertumbuhan start-up industri maupun pada industri kreatif yang sudah mature karena secara relatif memiliki daya saing dalam menciptakan local branding. Perguruan tinggi sebagai salah satu pusat inovasi hendaknya mampu menjembatani kebutuhan inovasi untuk pelaku usaha kreatif dalam menjawab tantangan pasar kreatif yang sangat dinamis