PERINGATAN AWAL (EARLY WARNING SYSTEM) BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN KOMUNIKASI WIRELESS GPRS MENGGUNAKAN SUMBER DAYA SEL SURYA BERBASISKAN SISTEM CERDAS
Peneliti | Suryadi, ST.,MT |
Judul Penelitian | PERINGATAN AWAL (EARLY WARNING SYSTEM) BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN KOMUNIKASI WIRELESS GPRS MENGGUNAKAN SUMBER DAYA SEL SURYA BERBASISKAN SISTEM CERDAS |
Tahun penelitian | 2017 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Padang |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
Sumatera Barat salah satu propinsi yang ada di Pulau Sumetera Indonesia merupakan daerah yang banyak lembah, bukit dan gunung berapi dan juga mempunyai curah hujan yang cukup tinggi karena alamnya yang cukup bersahabat, Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat sebanyak 4.846.909 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1.877.822 jiwa (38,74 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2.969.087 jiwa (61,26 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,97 persen di Kota Padang Panjang hingga yang tertinggi sebesar 17,20 persen di Kota Padang. Tetapi akhir-akhir ini kehidupan masyarakat diderah pedesaan alamnya sudah mulai tidak bersahabat lagi sehingga hampir pada setiap musim hujan dan musim lainnya banyak terjadi perisitiwa bencana alam tanah longsor. Pokok-pokok sistem Peringatan awal/dini yaitu pengetahuan tentang risiko,pemantauan dan layanan peringatan, penyebarluasan dan komunikasi serta kemampuan merespon merupakan upaya sistem peringatan awal untuk yang dapat memberitahukan peristiwa sebelum terjadi bencana tanah longsor sehingga kerugian dari bencana tersebut dapat di minimal kan. Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam sekitar 1 juta. Pada alat ini, ada 4 buah sensor yang mana curah hujan mendekteksi banyak hujan, sensor accelerometer mendeteksi getaran, sensor gerakan tanah mendeteksi pergerakan tanah, sensor kondis tanah mendekteksi kadar air permukaan tanah kemudian semua sinyal keluaran dari sensor dikuatkan oleh penguat, selanjutnya masuk ke mikrokontoler. data analog yang datang dari sensor tersebut dirubah menjadi data digital untuk diolah pada mikrokontroler , sehingga bisa membedakan kondisi mana yang sedang terjadi diantara kemungkinan kejadian yang dideteksi oleh salah satu sensor atau lebih, salah satu dari kejadian diatas adalah pemicu dari peristiwa tanah longsor, maka keluaran dari mikrokontroler akan mengaktifkan komunikasi GPRS dalam bentuk pesan singkat (SMS,MMS), sirine, dan indikator lainnya. Sistem peringatan awal ini menggunakan energy surya sebagai sumber tenaga. untuk mendapatkan energy yang optimal digunakan teknolologi kendali cerdas untuk mengikuti perjalanan sinar matahari pada siang hari yang maksimum.