EValuasi Lahan Sawah pada Fisiografi yang Berbeda
Peneliti | Prof. Dr. Ir. Azwar Rasyidim, M.Sc |
Judul Penelitian | EValuasi Lahan Sawah pada Fisiografi yang Berbeda |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
Persentase gabah hampa permalai yang paling rendah ditemui pada pemberian 365 kg kompos dan 108 kg SP 36, sedangkan kehampaan yang paling besar adalah pada kondisi tanpa perlakuan. Kehampaan memiliki hubungan paling erat dengan ketersediaan fosfor, fosfor paling tinggi dalam tanah didapat pada tuff andesitic dan terendah pada granitic. Hal itu juga terlihat pada hasil inkubasi pada table 3 yang menunjukkan perbedaan nyata antara perlakuan 731 kg kompos, 365 kg kompos dan tanpa pemberian kompos. Perlakuan pemberian air atau pengenangan memungkinkan terjadinya kenaikan fosfor seprti yang pernah dilaporkan oleh Goswami dan Banerje ( 1978) Pada berat 1000 butir yang berbeda adalah tanpa perlakuan dengan perlakuan pemupukan lainnya, sedangkan antara perlakuan pemupukan tidak menunjukka perbedaan yang nyata. Produksi gabah perpot terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan, mullai dari tanpa perlakuan sampai denga perlakuan 365 kg kompos dan 108 kg SP 36. Produksi tertinggi didapat pada perlakuan 365 kg kompos dan 172 kg SP 36, tapi nilai produksi ini tidak berbeda nya dengan perlakuan 365 kg kompos dan 108 kg SP 36. Nilai produksi antaraperlakuan 365 kg kompos + 172 kg SP 36 bila dibandingkan dengan tanpa perlakuan adalah 200%. Bila di pakai angka produksi per pot dikalikan dengan jumlah rumpun per ha da dikalikan dengan error 35% maka didapat hasil terendah adalah 2.99 t/ha/MT dan tertinggi adalah 5.7 t/ha/MT Data pada table kandungan P tanaman, memperlihatkan bahwa rata rata kandungan P terendah adalah pada tanpa perlakuan dan tertinggi paa perlakuan 365 kg kompos dan 172 kg SP 36,interaksi antar perlakuan menunjukka perbdaan yang nyata Bila nilai rata rata pada table 25 perkiraan produksi tanaman di kalikan dengan angka rata rata pada table 27 mengenai kandungan P yang terbawa biji padi, maka akan ditemukan angka 3.89 kg/ha pada hasil tanpa perlakuan sampai dengan angka 9.69 pada perlakuan 365 kg kompos dan 172 kg SP 36. Hal itu berarti bahwa tanaman padi di daerah itu membawa fosfor berada pada range 3.89 kg/ha sampai dengan 9.69 kg/ha. Nilai tersebut lebih rendah dari nilai yang disampaikan Goswami ( 1978) yang berada pada range 3- 11 kg untuk fosfor. Hal itu berarti produksi tanama padi sawah pada nagari Rao- Rao masih memungkinkan untuk ditingkatkan