Detail Penelitian

Suplementasi mineral untuk perbaikan reproduksi sapi potong tipe besar pada peternakan rakyat di wilayah Payakumbuh


by Admin | 1 hari yang lalu | 170 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Prof.Dr.Ir. Khalil, M.Sc
Judul Penelitian Suplementasi mineral untuk perbaikan reproduksi sapi potong tipe besar pada peternakan rakyat di wilayah Payakumbuh
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Dalam Proses

Abstrak


Kendala yang dihadapi oleh peternak yang memelihara sapi bibit tipe besar seperti sapi Simmental untuk tujuan pembibitan adalah performan reproduksi. Masalah reproduksi diduga terkait dengan kekurangan asupan zat makanan, terutama mineral. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kendala reproduksi dan mengevaluasi manfaat suplementasi mineral lokal untuk mengatasi masalah gangguan reproduksi pada sapi bibit unggul tipe pedaging yang dipeihara oleh peternak rakyat. Penelitian diawali dengan melakukan survei pada 35 farm sapi bibit tipe besar yang berlokasi di daerah Payakumbuh untuk mengetahui permasalah reproduksi induk yang dikaitkan dengan sistim pemberian pakan. Formula mineral komplit sebagai pakan suplemen kemudian disusun dan diproduksi dengan menggunakan bahan lokal sebagai komponen utama, yaitu tepung batu Bukit Kamang, tepung kulit pensi dan kapur. Pakan mineral lokal ini diperkaya dengan beberapa jenis bahan mineral makro dan mikro esensial. Formula mineral lokal ini kemudian diuji kepada ternak sapi melalui feeding trial selama 14 minggu untuk diamati pengaruhnya terhadap performan reproduksi sapi dara. Feeding trial dilakukan dengan menggunakan 24 ekor sapi betina dara jenis Simmental yang dipelihara di 17 farm peternakan rakyat. Sapi dibagi terbagi atas 4 kelompok sesuai dengan jumlah perlakuan (@ 6 ekor), sehingga setiap perlakuan terdiri atas 6 ulangan dengan bobot badan berbeda. Penelitian terdiri atas 4 perlakuan: P0: tanpa suplementsi mineral (hanya diberi pakan hijauan) (kontrol); P1: disuplementasi dengan premik komersil; P2: suplementasi dengan mineral lokal dalam bentuk tepung dan P3: suplementasi dengan mineral lokal dalam bentuk balok jilat. Parameter yang diukur antara lain: profil hematologi (HGB, HCT, MCHC, RBC, WBC, PLT, LYM dan mineral darah (Ca, P, Mg, K, Na, Fe, Cu, Zn, Mn, Se, Co), hormon progesteron, bobot badan, morbiditas dan konsumsi pakan mineral. Hasil penelitian menujukkan bahwa sapi dara Simmnetal ang dipelihara peternak menujukkan keterlambatan aktivitas reproduksi dan postpartum infertility, yang ditandai birahi pertama baru pada umur 20,4 bulan dan melahirkan anak pertama pada umur 30,2 bulan serta birahi setelah 4,0 bulan setalh melahirkan anak pertama. Rataan pertambahan bobot badan sapi untuk P0, P1, P2 dan P3 adalah 330,4; 391,5; 282,3; 235,3 g/ekor/hari. Suplementasi mineral dapat memperbaiki profil hematologi dan mineral darah, dimana terjadi peningkatan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi mineral berpengaruh posistif terhadap performan reproduksi yang tercermin dari profil hematologi dan mineral darah. Suplementasi mineral lokal dapat menstimulir percepatan aktivitas reproduksi. Pemberian mineral lokal dalam bentuk balok jilat lebih baik daripada bentuk tepung. Penelitian dapat membuktikan bahwa nutrisi mineral merupakan aspek yang sangat kritis dalam menunjang performan reproduksi sapi bibit ungul tipe pedaging yang berasal dari impor. Perbaikan nutrisi mineral ini dapat diatasi dengan memanfaatkan bahan mineral lokal yang mudah di dapat oleh peternak, sehingga pemotongan sapi betina yang masih dalam masa produktif dapat dicegah seminimal mungkin.

Link Terkait