Pemanfaatan Ampas Kulit Buah Kakao Sebagai Papan Partikel dengan Ampas Tebu sebagai Filler Untuk Isolator Panas
Peneliti | Dr. Yuli Yetri, M.Si |
Judul Penelitian | Pemanfaatan Ampas Kulit Buah Kakao Sebagai Papan Partikel dengan Ampas Tebu sebagai Filler Untuk Isolator Panas |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumbar |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor nasional dengan sebaran penanaman yang cukup luas dan tumbuh dengan baik di Indonesia. Komponen limbah buah kakao yang terbesar berasal dari kulit buahnya, yaitu sebesar 75% dari total buah. Kulit buah kakao memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang tinggi. Sifat dari selulosa yang tidak larut di dalam air, memungkinkan kulit kakao baik untuk dijadikan papan partikel. Papan partikel dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu sehingga dapat membantu mengurangi pemakaian kayu. Salah satu syarat material yang dapat digunakan untuk papan partikel adalah mengandung lignoselulosa (selulosa). Banyak limbah pertanian yang mengandung senyawa tersebut, tapi belum dimanfaatkan secara maksimal, contohnya kulit buah kakao dan ampas tebu. Sedangkan tebu pemanfaatan masih terbatas pada pengolahan gula dengan hanya mengambil airnya, dan ampasnya yang sekitar 35-40% dari berat tebu hanya dimanfaatkan sebagai bahan industri atau mungkin dibuang menjadi limbah. Ampas tebu memiliki panjang serat antara 1,7-2 mm dengan diameter sekitar 20 mikrometer. Serat ampas tebu tidak dapat larut dalam air, sehingga memenuhi persyaratan untuk diolah menjadi papan buatan. Kandungan air dalam ampas tebu sekitar 48-52%, dan rata-rata 3,3% kandungan gula, sedangkan serat yang terdapat dalam ampas tebu rata-rata 47,7%. Serat ampas tebu juga mengandung 62,78% silica yang bersifat isolator, sehingga partikel ampas kulit kakao dan ampas tebu dapat berfungsi sebagai isolator panas. Hasil penelitian yang diperoleh pada tahun kedua dengan perekat isosinat adalah sebagai berikut: 1. Variasi ukuran serbuk kulit kakao dan komposisi bahan antara serbuk kulit kakao dan ampas tebu sangat berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. 2. Didapatkan papan partikel terbaik adalah papan partikel dengan perbandingan komposisi bahan50:50, panjang serat ampas tebu 3 cm dan kadar perekat 16%. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sifat fisis yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908 (2003), SNI 03-2105-2006, dan FAO (1996). Namun pada pengujian sifat mekanis terdapat beberapa papan yang tidak memenuhi standar. 4. Berdasarkan persentase densitas papan partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis medium density particle board hingga high density particle board.