Membangun Model dan Praktik Akuntabilitaspada Koperasi Pondok Pesantrendi Sumatera Barat
Peneliti | Ferdawati, SE.,M.Sc.Ak |
Judul Penelitian | Membangun Model dan Praktik Akuntabilitaspada Koperasi Pondok Pesantrendi Sumatera Barat |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumbar |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Dalam jangka panjang penelitian ini sejalan dengan rencana induk riset nasional 2015- 2045 yang dituangkan dalam prioritas riset nasional 2015-2019 bidang X (Bidang sosial humaniora, seni budaya dan pendidikan) khususnya terkait dengan pemanfaatan modal sosial dan pengentasan kemiskinan di Indonesia melalui peranan koperasi pondok pesantren (kopontren). Target khusus dari penelitian ini adalah untuk membantu kopontren di Sumatera Barat melakukan transformasi akuntabilitas sehingga dapat berkembang. Upaya ini akan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai modal sosial yang dimiliki kopontren selama ini seperti kepercayaan terhadap pondok yang tinggi dan kuatnya jejaring alumni yang dimiliki oleh beberapa pondok pesantren di Sumatera barat. Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari penelitian tahun pertama (Skim Penelitian Produk Terapan) yang telah dilakukan di Kopontren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur. Hasil penelitian di kopontren Sidogiri Pasuruan Jawa timur menemukan bahwa modal sosial seperti kepercayaan terhadap pondok/kyai, kuatnya ikatan alumni terhadap pondok dan model pendidikan yang berbasis tauhid adalah faktor-faktor utama yang mampu mendorong Kopontren Sidogiri menjadi kopontren besar berskala nasional dengan aset bernilai lebih dari 30 milyar rupiah. Hasil penelitian di kopontren Sidogiri tersebut juga menemukan ternyata kopontren mampu mendorong peningkatan kesejahteraan banyak pihak mulai dari 1) Pondok pesantren itu sendiri, melalui sisa hasil usaha, 2) Masyarakat umum, melalui sistem kerjasama pola supplier dan kepemilikan dengan kopontren 3) Alumni dan wali santri, yang berperan sebagai karyawan maupun supplier 4) Pemerintah dan masyarakat Desa Sidogiri, melalui bantuan hibah sosial dan lain sebagainya. Temuan dari penelitian yang telah didapatkan dari penelitian di Kopontren Sidogiri inilah yang akan diformulasikan dan diterapkan di koperasi pondok pesantren di Sumatera barat dengan pilot project koperasi pondok pesantren Diniyyah Putri Padang Panjang. Penelitian pada tahun kedua ini akan menggunakan metode etnografi kritis sebagai metode penelitian karena bertujuan untuk melakukan perubahan pada tata kelola kopontren. Tahapan pertama yang akan dilakukan mencakup penelitian lapangan dikopontren Diniyyah Putri untuk memahami realitas kopontren Diniyyah putri sekarang ini beserta kendala-kendala yang dihadapinya. Tahapan kedua berupa Focus Group Discussion (FGD) untuk mencari formula dan merancang tahapan penerapan perubahan akuntabilitas tata kelola kopontren yang akan dilakukan. Tahapan ketiga adalah eksekusi formula dan rencana yang telah disusun, tahapan ini akan diturunkan menjadi beberapa kegiatan mulai dari 1) FGD dengan pengelola untuk menyamakan paradigma, 2) bersama pengelola melakukan perubahan terhadap struktur dan bangunan organisasi, 3) menyepakati pola bagi hasil dan kerjasama yang bisa dilakukan dengan masyarakat dan alumni, 4) melakukan training dan pendampingan terhadap rencana yang telah dieksekusi dll. Tahapan terakhir atau keempat adalah melakukan evaluasi terhadap efektifitas perubahan yang telah dilakukan untuk kemudian digunakan dalam merancang formula/model yang telah disempurnakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kopontren Sidogiri dan Kopontren Diniyah Putri memaknai akuntabilitas secara berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan culture/budaya. Kopontren Diniyah Putri memaknai akuntabilitas secara modern dengan menerapkan prinsip- prinsip bisnis modern