Detail Penelitian

Aplikasi Teknologi Little Bag Silage dalam Pengawetan Limbah Tebu dan Sayuran untuk Peningkatan Produktifitas Kerbau dan Pendapatan Peternak Guna Menunjang Swasembada Daging Nasional


by Admin | 2 jam yang lalu | 150 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Dr. Ir. Adrizal, M.Si
Judul Penelitian Aplikasi Teknologi Little Bag Silage dalam Pengawetan Limbah Tebu dan Sayuran untuk Peningkatan Produktifitas Kerbau dan Pendapatan Peternak Guna Menunjang Swasembada Daging Nasional
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Dalam Proses

Abstrak


Penelitian bertujuan mengaplikasikan teknologi little bag silage (LBS) untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah tebu dan limbah sayuran sebagai pakan kerbau, sehingga produktifitasnya meningkat. Target khusus adalah peningkatan produktifitas kerbau penggemukan sehingga pendapatan peternak meningkat. Kegiatan penelitian pada tahun pertama adalah memformulasikan pakan untuk kerbau penggemukan dengan menggunakan limbah tebu dan limbah sayuran sebagai bahan pakan utama. Formulasi ransum dilakukan menggunakan metode Fuzzy linear programming. Berdasarkan formula ransum terbaik, diproduksi pakan dan disimpan dengan teknologi LBS. Pengaruh LBS terhadap produktifitas kerbau penggemukan diuji melalui percobaan menggunakan dua belas ekor kerbau jantan. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap 3 x 4 yakni 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 3 macam ransum dengan formula yang berbeda. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan berat badan harian, efisiensi ransum, income over feed cost dan pendapatan peternak. Pengolahan data secara statistik dilakukan dengan analisis ragam dan uji lanjut DMRT. Teknologi terbaik dapat diaplikasikan oleh peternak, sehingga produktifitas ternak dan pendapatan peternak meningkat. Peningkatan tersebut dapat memotivasi peternak untuk membangkitkan kembali budidaya ternak kerbau yang pada gilirannya dapat berkontribusi dalam mewujudkan swasembada daging nasional. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi teknologi LBS dapat diterapkan pada ransum dengan penggunaan limbah kubis maksimal sebanyak 5% dimana pH 3,99 yang menunjukkan silase yang dihasilkan bersifat asam. Hasil formula ransum terbaik adalah pucuk tebu 21,6%, ampas tebu 36,3%, limbah cair 5,5%, limbah kubis 5%, Thitonia diversifolia 2%, dedak padi 2,2% , bungkil inti sawit 25,9% ultramineral 1% dan garam dapur 0,3%. Kandungan gizi ransum tersebut adalah protein, TDN, lemak dan serat kasar berturut turut 11,5%, 61,7%, lemak 6% dan serat kasar 21%. Harga ransum Rp 1.170/kg bahan kering yang setara dengan Rp 351/kg segar. Ransum tersebut menghasilkan pertambahan berat badan kerbau sebesar 0,56 kg/ekor/hari, dengan konsumsi ransum sebesar 17,6 kg ransum segar setiap ekor per hari. Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa untuk memproduksi 1 kg daging dibutuhkan 32 kg ransum. Dengan asumsi harga daging kerbau per kg hidup sebesar Rp 42000, maka income over feed cost (pendapatan setelah dikeluarkan biaya pakan) adalah Rp 17812/ekor/hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ransum komplit berbasis limbah tebu dan limbah kubis dapat disimpan dengan menerapkan teknologi LBS dan memberikan keuntungan kepada peternak

Link Terkait