STATUS KERENTANAN DAN MEKANISME RESISTENSI KECOAK DAN NYAMUK VEKTOR PENYAKIT TERHADAP INSEKTISIDA YANG UMUM DIGUNAKAN DI SUMATERA BARAT
Peneliti | Dr. Resti Rahayu, M.Si |
Judul Penelitian | STATUS KERENTANAN DAN MEKANISME RESISTENSI KECOAK DAN NYAMUK VEKTOR PENYAKIT TERHADAP INSEKTISIDA YANG UMUM DIGUNAKAN DI SUMATERA BARAT |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
Kecoak dan nyamuk merupakan hama penting pemukiman. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kecoak menjadi vektor dan penyebab penyakit seperti diare, disentri, tipus, kolera, asma dan alergi, merusak barang-barang dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Sedangkan nyamuk adalah vektor pembawa beberapa penyakit seperti malaria, filariasi dan penyakit yang disebabkan virus. Salah satunya virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah yang terus sampai saat ini menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Kejadian demam berdarah (DBD) di Sumatera Barat tinggi dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingginya kasus DBD (nyamuk sebagai vektor) dan semakin banyaknya keluhan masyarakat akan kerusakan yang disebabkan kecoak, walaupun pengendalian terus dilakukan diduga kuat fenomena resistensi nyamuk dan kecoak telah menyebar luas di Sumatera Barat, dan ini sudah terbukti dibeberapa kelurahan di Kota Padang. Maka untuk itu penelitian tentang status resistensi/kerentanan kedua serangga tersebut terhadap insektisida yang umum digunakan perlu terus dilakukan (monitoring), dan diketahui penyebab dan mekanisme resistensi sehingga cara yang tepat dan efisien untuk pengendalian dapat dilakukan. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah Indonesia mempunyai peta status resistensi macam-macam serangga hama pemukiman terhadap insektisida sintetik, mengetahui mekanisme resistensi dan solusi yg dapat ditawarkan. Peta status resistensi terbukti dibanyak negara terbukti telah membantu keberhasilan dalam pengendalian hama. Tujuan khusus penelitian ini mengetahui tingkat resistensi kecoak dan nyamuk dari beberapa kota/kabupaten di Sumatera Barat terhadap insektisida yang umum digunakan, identifikasi mekanisme resistensi secara fisiologis (analisis aktifitas enzim detoksifikasi/biokimia) dan Identifikasi Mutasi Knockdown Resistance (Kdr). Metoda yang digunakan uji toksisitas standar WHO (2016); Aktifitas enzim metoda CDC (Center for Disease Control and Prevention) (CDC, 2002) dan Hemingway et al. (1993). Hasil penelitian ini diharapkan diperoleh informasi tentang status dan mekanisme resistensi nyamuk dan kecoak di Sumatera Barat, sehingga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kasus-kasus resistensi hama khususnya kecoak dan nyamuk yang sudah makin meluas. Ada beberapa Jurnal Internasional sasaran seperti Journal of Entomology, Entomological Research (Blackwell Publishing) atau Pakistan Journal of Biological Science.