Detail Penelitian

PENGUJIAN TEORI e135, PEMBUATAN SOFTWARE DAN PENERBITAN HANDBOOK ANIMASI UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER BUDAYA DAN WAWASAN NUSANTARA BERBASIS LINGUISTIK


by Admin | 1 hari yang lalu | 172 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Dr. Sawirman, M.Hum.
Judul Penelitian PENGUJIAN TEORI e135, PEMBUATAN SOFTWARE DAN PENERBITAN HANDBOOK ANIMASI UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER BUDAYA DAN WAWASAN NUSANTARA BERBASIS LINGUISTIK
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Murni
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Dalam Proses

Abstrak


RINGKASAN Ringkasan ini berisi laporan kemajuan penelitian sejak tahun 2016 hingga 09 September 2018. Tujuan penelitian ini selama tiga tahun (2016-2018) adalah pengujian teori e135 pada kasus-kasus linguistik perkebunan sembari mengoleksi dan mendeskripsikan artefak perkebunan di Sumatra Barat serta menguji teori e135 pada wacana konflik dan wacana politik sembari membuat sofware dan handbook teori dimaksud. Teori e135 yang dimaksudkan bermakna ganda, yakni teori-teori yang dilahirkan berbasis filsafat e135 sebagai landasan ontologisnya. Selama tiga tahun penelitian, e135 sudah melahirkan dan mengembangkan tiga teori linguistik berbasis filsafat e135, yakni (1) teori BREAK-e135 (disingkat dengan teori BREAK), (2) teori agrolinguistik-e135 (disingkat dengan teori agrolinguistik), dan (3) teori simbol linguistik-e135 (disingkat dengan teori simbol linguistik atau teori simbol lingual).Ketiga teori tersebut dikembangkan sejak dari objek material hingga tataran aksiologis dan epistemologisnya. Teori BREAK terbukti bisa diterapkan pada aneka ranah kewacanaan dan linguistik forensik. Teori agrolinguistik terbukti diperlukan untuk menganalisis kasus-kasus kebahasaan di lahan-lahan perkebunan dan pertanian sejak dari perambahan lahan dan pembudidayaan hingga kasus-kasus linguistik pascapanen dan produk turunan di PTP. Teori simbol linguistik terbukti dibutuhkan untuk menganalisis sandi-sandi dan kode-kode kabahasaan yang dibungkus secara rapi oleh penutur untuk melakukan kamuflase demi untuk mencapai tujuan politik, praktik sosial dan ideologi sang penutur. Tiga teori tersebut sudah diuji, diterapkan, direvisi dan dikembangkan secara berkesinambungan untuk menganalisis sejak dari bahasa di perkebunan dan pertanian hingga komparasi dan pergerakananalisis-analisiswacana (forensik). Lokasi penelitian adalah sentra-sentra perkebunan/ pertanian unggulan di Sumatera Barat, PTP dan sentra-sentra wacana konflik dan politik untuk pengujian teori e135. Sebagai best practices, beberapa lokasi perkebunan terutama pada beberapa kelompok tani di kecamatan Kintamani Denpasar dan perkebunan di Deli Serdang Medan juga disurvei dan diteliti seputar fenomena kabahasaan serta kasus-kasus perkebunan dan agrolinguistics-e135 berwawasan nusantara. Berbasis penelitian kualitatif, seperangkat instrumen penelitian seperti FGD, observasi, recording, meeting, wawancara terstruktur, triangulasi dan pengisian angket oleh para linguis, para guru besar dan doktor pada sejumlah universitas di tanah air sejak dari Sumatra hingga Papua juga digunakan. Hanya saja perlu diakui bahwa belum semua Guru Besar dan Doktor Linguistik pada sejumlah universitas mengembalikan angket yang diberikan kepada tim peneliti (daftar yang mengembalikan terlampir). Sekalipun demikian, 100 persen mahasiswa magister linguistik yang mengaplikasikan teori Break-e135 khususnyamengisi angket tentang analisis SWOT pengujian teori dimaksud. Hingga bulan September 2018, teori-teori e135 yang dihasilkan sudah diaplikasikan dalam empatpuluhanmakalah baik yang ditulis oleh tim pengusul maupun yang ditulis oleh mahasiswa magister linguistik Universitas Andalas pada beragam analisis linguistik sejak dari wacana perkebunan hingga wacana politik, konflik dan filsafat. Sebagian makalah yang ditulis oleh mahasiswa sudah (dipersiapkan) menjadi artikel dalam jurnal (inter)nasional.

Link Terkait