Detail Penelitian

Politik Etnik Komunitas Marginal di Masyarakat Multikultur


by Admin | 2 hari yang lalu | 191 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Zainal Arifin
Judul Penelitian Politik Etnik Komunitas Marginal di Masyarakat Multikultur
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Murni
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Dalam Proses

Abstrak


Penelitian tentang Politik Identitas Komunitas Migran dalam Masyarakat Multikultural ini dengan mengambil kasus komunitas Bali migran yang ada di kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Kajian ini didasari dari pemikiran bahwa setiap etnik pada prinsipnya selalu berusaha untuk mempertahankan eksistensi etnisitasnya, dengan cara menunnjukkan dan menguatkan identitas etniknya di hadapan etnis lain. Ketika kondisi ini dihadapkan dalam masyarakat multi-etnik (multikultural), maka pada beberapa kasus akhirnya memunculkan kondisi disharmoni, tapi pada kasus- kasus lainnya juga bisa melahirkan harmoni. Hal ini diasumsikan karena dalam setiap etnik, pada prinsipnya selalu memuat nilai-nilai budaya conformity yang aplikasinya akan selalu disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang dihadapi. Nilai-nilai budaya ini bersifat lentur (reservoir plasticity) sehingga etnik yang sama, dalam ruang dan waktu yang berbeda, akan melahirkan kondisi yang juga berbeda (harmoni atau disharmoni). Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun, dimana tahun I ini (2018) dilakukan di 3 desa komunitas Bali migran yang ada Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, yaitu desa Bali Shadar, sebagai komunitas migran yang selalu damai dengan komunitas sekitarnya. Pada tahun II (2019) direncanakan akan mendalami kasus komunitas Bali Migran yang ada Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang selama ini ditenggarai sering terjadi konflik dengan komunitas sekitarnya, khususnya dengan komunitas lokal (Lampung). Sedangkan tahun III (2020) direncanakan untuk memahami komunitas Bali migran, yang ada di Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, yang ditenggarai sering muncul potensi konflik walaupun mampu diharmonikan kembali. Berangkat dari gambaran tentang komunitas Bali migran di tiga lokasi ini, diharapkan akan menemukan gambaran bagaimana conformity nilai-nilai budaya komunitas marginal di daerah multikultural (khususnya komunitas Bali). Pemilihan tiga wilayah komunitas etnik ini berangkat dari asumsi bahwa mereka memiliki identitas yang kuat, sehingga menarik untuk dikaji bagaimana mereka mengungkapkan dan menunjukkan identitas tersebut dalam masyarakat multikultural.

Link Terkait