FAKTOR ANTESEDEN DAN KONSEKUEN DISONANSI KOGNITIF: PENGARUHNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPULSIF
Peneliti | ALFITMAN M.Sc |
Judul Penelitian | FAKTOR ANTESEDEN DAN KONSEKUEN DISONANSI KOGNITIF: PENGARUHNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPULSIF |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelian kompulsif pada niat beli ulang konsumen. Hal ini menjadi penting karena, selain memberikan keuntungan pada produsen, pembelian kompulsif memiliki konsekuensi negatif pada perilaku pembeliannya. Karena itu konsekuensi perilaku pembelian ini perlu untuk diujikan agar pihak yang berkaitan dengan isu ini dapat mengambil peran tanggung jawab sosial mereka atas fenomena pembelian ini. Berdasarkan survei menggunakan pendekatan cross section, hipotesis yang menguji pengaruh pembelian pada niat beli ulang konsumen menjadi terdukung. Pembelian kompulsif berpengaruh secara tidak langsung pada niat beli ulang konsumen. Dalam model ini, faktor disonansi kognitif dan penyesalan menjadi penting dalam mengantisipasi konsekuensi negatif pembelian kompulsif. Berdasarkan model ini dapat ditunjukkan bahwa sepanjang konsumen merasa tidak menyesal atas pembelian mereka, maka pembelian kompulsif mereka tidak menjadi masalah bagi mereka. Dengan kata lain, sepanjang pemasar dapat memberikan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan, pelanggan akan senantiasa bersikap loyal pada pemasar tersebut karena faktor pesaing memang benar-benar menjadi faktor penting dalam pertimbangan konsumen untuk memutuskan pembelian ulang mereka. Atas terdukungnya bahwa faktor disonansi kognitif dan penyesalan berpengaruh negatif pada niat beli ulang konsumen, maka pada penelitian selanjutnya fenomena pembelian kompulsif juga perlu diujikan juga pada faktor kepuasan. Hal ini menjadi penting karena kepuasan termasuk tujuan akhir dari pembelian konsumen dan merupakan konsekuensi dari disonansi kognitif dan penyesalan. Dengan begitu diharapkan penelitian ini menjadi lebih baik lagi dalam menjelaskan loyalitas keperilakuan konsumen.