Detail Penelitian

KONSTRUKSI MEME SEBAGAI BUDAYA POPULER DI INDONESIA (Kajian Komunikasi Visual Meme ‘Pilgub’ DKI Jakarta 2017 di Instagram)


by Admin | 1 jam yang lalu | 212 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Rahmi Surya Dewi, M.Si
Judul Penelitian KONSTRUKSI MEME SEBAGAI BUDAYA POPULER DI INDONESIA (Kajian Komunikasi Visual Meme ‘Pilgub’ DKI Jakarta 2017 di Instagram)
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Murni
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Perkembangan teknologi informasi dan media saat ini, khususnya media sosial telah membawa perubahan pada pola dan perilaku komunikasi seseorang. Salah satu perilaku komunikasi yang tren saat ini ialah berkomunikasi dengan disertai Meme Internet. Perilaku masyarakat dalam pemanfaatan dan penggunaan media merupakan salah satu dari cerminan budaya masyarakat. Dalam kehidupan sosial perwujudan dari budaya dapat terlihat dari sebuah representamen, istilah yang dikemukan oleh Peirce yaitu tanda yang berdasarkan pengalaman seseorang (atau sekelompok orang) kemudian dapat menimbulkan reaksi mental (obyek) dan selanjutnya dapat menimbulkan penafsiran oleh orang atau sekelompok orang tersebut. Terkait dengan meme PILGUB DKI Jakarta 2017 tidak hanya digunakan untuk bercanda atau sekedar humor di media sosial melainkan memuat pesan-pesan politik yang dapat berdampak pada kelompok sosial, karena meme itu menyebar secara mikro namun dampaknya pada tingkat makro yang dapat membentuk pola pikir, perilaku, dan tindakan kelompok sosial. Perilaku seperti ini dianggap lumrah bagi sebagian orang karena itu bentuk cerminan dan kritikan dari masyarakat. Namun yang menjadi persoalan mendasar adalah masyarakat Indonesia berada dalam kondisi terlena / tidak sadar di tengah situasi perkembangan konsumerisme simbolis dan hedonisme. Simbol-simbol baru tumbuh bersamaan dengan arus globalisasi. Masyarakat seperti lupa akan tiang budaya nusantara yang mempersatukan mereka dalam kebhinekaan. Penelitian ini menggunakan tradisi kualitatif dengan paradigma kritis dan teori linguistic kritis dipadukan dengan teori industri budaya yang dilakukan atas dasar bahwa meme yang dikaji dalam penelitian ini adalah yang tersebar di media sosial instagram. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah memberikan penyadaran kepada para netizen media sosial khususnya masyarakat Indonesia agar perilaku-perilaku berkomunikasi tetap mengutamakan nilai-nilai luhur, etika dan moral sebagai perekat kesatuan rakyat Indonesia. Hasil yang diharapkan dapat membongkar makna, ideologi dan konteks sosial yang tersembunyi atau tidak disadari oleh orang. Hasil ini akan dapat diperoleh dengan menggunakan metode penelitian analisis semiotika Roland Barthes dan CDA (Critical Discouse Analysis) Teun A.van Dijk. Metode ini dipadukan untuk melihat makna tekstual secara dalam dan makna konteks sosial dengan wawancara terhadap kreator, netizen dan tokoh terkait sebagai data pendukung. Sumber data penelitian diambil dan dipilih berupa meme dari instagram pilgubdki secara purposive dengan kriteria tertentu serta diperkirakan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme sebagai budaya populer, menempatkan tokoh politik pada konteks yang bersifat populer seperti kegiatan selfie, olah raga, kunjungan ke warung makan dan mempopulerkan kesalahankesalahan lisan dari lawan politik. Kondisi seperti ini mengarah kepada memarginalkan kepentingan publik karena politik dianggap tidak serius, remeh dan sepele. Tanpa disadari masyarakat dimanipulasi. Masyarakat akhirnya menganggap PILGUB ini menjadi sesuatu yang tidak serius. Giliran ada persoalan serius malah berujung kepada„ perkelahian, saling mendeskriditkan dan saling memberi julukan-julukan negatif dalam bentuk„perang wacana meme di media sosial instagram.

Link Terkait