Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma sosial terhadap gangguan jiwa dan dampaknya pada remaja di Sumatera Barat
Peneliti | Ns. Rika Sarfika, S.Kep., M.Kep |
Judul Penelitian | Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma sosial terhadap gangguan jiwa dan dampaknya pada remaja di Sumatera Barat |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia saat ini termasuk Sumatera Barat yaitu merupakan peringkat ke 9 dengan jumlah gangguan jiwa sebanyak 50.608 jiwa dan prevalensi masalah skizofrenia pada urutan ke-2 sebanyak 1,9 permil. 75% penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda paling beresiko karena pada tahap ini, kehidupan manusia penuh dengan berbagai tekanan (stresor). Stigmatisasi terhadap penderita gangguan jiwa telah terbukti mempengaruhi sikap remaja dalam mencari bantuan terkait masalah kesehatan jiwanya 5 yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku terhadap mencari bantuan selanjutnya. Prasangka yang dialami oleh individu yang mengalami gangguan jiwa dapat menyebabkan stigmatisasi. Stigma dalam masyarakat yang masih berkembang tentang gangguan jiwa telah membuat penderita gangguan jiwa mengalami kesulitan dalam mendapatkan hak-hak pribadinya. Stigma adalah pandangan negatif yang telah diterima dan menjadi sumber perhatian di masyarakat.Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan ini dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stigma sosial terhadap gangguan jiwa pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan mix method dengan pendekatan sequensial design dimana diawali dengan studi kualitatif kemudian dilanjutkan dengan studi kuantitatif. Hasil penemuan studi kualitatif menemukan 5 tema yaitu pengetahuan, sikap pribadi terhadap penderita gangguan jiwa, sikap terhadap tenaga kesehatan profesional, keyakinan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa, keyakinan pribadi terhadap gangguan jiwa, dan status sosial ekonomi. faktor yang paling berhubungan dengan stigma gangguan jiwa di kalangan remaja yaitu sikap terhadap tenaga kesehatan profesional dan keyakinan terhadap penderita gangguan jiwa. Luaran penelitian ini akan direncanakan publish di jurnal internasional bereputasi dan HAKI berupa draft pendaftaran kekayaan intelektual. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian disertasi sehingga ditargetkan pengusul bisa menyelesaika studi S3 di awal tahun 2019.