Identifikasi Tingkat Pembakaran Mesin Sepeda Motor 4 Tak Sistem Karburator Melalui Gas Buang Berbasis Sensor Majemuk
Peneliti | Andrizal, ST.,MT |
Judul Penelitian | Identifikasi Tingkat Pembakaran Mesin Sepeda Motor 4 Tak Sistem Karburator Melalui Gas Buang Berbasis Sensor Majemuk |
Tahun penelitian | 2016 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumbar |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
RINGKASAN Untuk mendapatkan pembakaran sempurna suatu mesin kendaraan bermotor perlu dilakukan pengaturan proses pengapian, aliran udara dan aliran bahan bakar agar didapat keseimbangan unsur gas yang terlibat pada saat pembakaran pada mesin tersebut. Pada kendaraan bermotor dengan sistem injeksi, telah dilengkapi dengan engine control unit (ECU) untuk mengatur ketiga hal tersebut, dan untuk proses deteksi juga telah dilengkapi dengan engine scanner yang telah dilengkapi dengan indikator tingkat pembakaran. Berbeda dengan kendaraan bermotor sistem karburator dimana pengaturan pengapian, aliran udara dan aliran bahan bakar dilakukan secara kendali mekanik dan untuk proses deteksinya dilakukan secara manual oleh tenaga mekanik yaitu dengan mencium bau gas buang, mengamati warna asap emisi gas buang, mendengarkan irama mesin dan atau melihat bentuk sisa-sisa pembakaran yang melekat pada busi kendaraan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang memiliki kemampuan berupa penciuman elektronik dengan memamfaatkan sensor gas O2,HC, CO dan CO2 melalui gas buang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat deteksi yang mampu menentukan tingkat pembakaran mesin sepeda motor 4 tak bahan bakar bensin sistem karburator dengan sistem hidung elektronik melalui gas buang. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah didapatkan rangkaian sensor majemuk yang terdiri dari sensor O2,HC, CO dan CO2 yang mampu mendeteksi gas buang kendaraan melalui emisi gas buang. Hasil deteksi sejumlah sensor ini masih berupa sinyal kontinyu dan selanjutnya di rubah menjadi sinyal data diskrit dengan laju sampling 256 per detik. Hasil sampling ini diproses dengan FFT dengan panjang data sebanyak 32 data dengan nilai amplitude yang bervariasi. Hasil magnitude dengan jumlah 32 data ini dipilih sebanyak 8 amplitude yang mencirikan pola data unsur gas O2,HC, CO dan CO2 dari gas buang yang dideteksi. Pengujian selanjutnya yang akan dilakukan adalah uji kadar gas buang menggunakan alat exhaust emission analyzer yang dimiliki Departemen Perhubungan terhadap beberapa jenis dan merek sepeda motor serta tahun pembuatannya yang sudah dilakukan tun-up engine oleh tenaga mekanik terlatih. Uji ini dilakukan sebagai proses kalibrasi dan trainning sistem yang dibuat dengan alat exhaust emission analyzer, agar didapat data pola pembakaran sempurna. Pola data yang didapat oleh sistem ini dijadikan sebagai data referensi untuk pengambilan keputusan melalui proses Sum Squared Error (SSE) untuk mendeteksi tingkat pembakaran. Tahap akhir dilakukan uji secara off line dan on line (real time) terhadap sejumlah sepeda motor dengan merek, jenis dan tahun pembuatan yang berbeda bersama mekanik ahli serta uji ketelitian alat.