PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL UNGGULAN MINANGKABAU YANG BERDAYA SAING GLOBAL DALAM MENUNJANG VISI INDONESIA KREATIF 2025
Peneliti | Eka Rosalina, SE.,M.Si.Ak |
Judul Penelitian | PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL UNGGULAN MINANGKABAU YANG BERDAYA SAING GLOBAL DALAM MENUNJANG VISI INDONESIA KREATIF 2025 |
Tahun penelitian | 2016 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumbar |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Propinsi Sumatera Barat yang juga dikenal daerah Minangkabau dikenal dalam tiga hasl yakni wisata kuliner (makanan tradisional), wisata alam dan wisata budaya. Apapun daerah tujuannya di Sumatera Barat, masing-masing daerah selalu menonjolkan keunikan makanan tradisionalnya. Penyebutan Minangkabau disebabkan karena kuliner merupakan bagian dari budaya suatu daerah. Makanan tradisional Minangkabau dibuat dan diolah dengan menggunakan bahan lokal dengan beranekaragam cara pengolahannya dan memiliki ciri khas daerah masing-masing, mulai dari makanan utama maupun selingan. Bumbu dan rempah digunakan sulit untuk ditiru oleh negara lain ataupun daerah lain di Indonesia mengingat keunikan dan keberagamannya. Makanan tradisional juga dapat menjadi ciri daerah itu sendiri dan menjadi identitasnya. Misalnya, jika disebut rendang maka semua orang akan sepakat mengatakan hal itu identitas Sumatera Barat (Minangkabau ). Hal ini berpotensi untuk dieksplorasi dan diangkat ke ajang internasional. Hal yang ironis terjadi saat ini terkait dengan perkembangan kuliner di Sumatera Barat khususnya daerah wisata terkait dengan kuliner yang disajikan yakni semakin bertambahnya jumlah restoran cepat saji dan cafee-caf yang tidak lagi menyajikan makanan tradisional Minangkabau yang merupakan warisan nenek moyang. Cafe-cafe yang tersedia dikawasan wisata saat ini menyajikan makanan-makanan ala daerah lain diluar Sumatera Barat (misalnya pecel lele dari jawa) ataupun makanan dari luar negeri.