Analisis Pola Pemberian Air Susu Ibu dengan Early Childhood Caries pada Anak Prasekolah
Peneliti | drg SUSI M.KM |
Judul Penelitian | Analisis Pola Pemberian Air Susu Ibu dengan Early Childhood Caries pada Anak Prasekolah |
Tahun penelitian | 2019 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
Perawatan pada gigi sulung kurang mendapatkan perhatian meskipun gigi sulung mempunyai fungsi yang sama dengan gigi permanen dan mempunyai fungsi tambahan menyediakan tempat bagi gigi permanen yang akan erupsi. Premature loss atau hilangnya gigi sulung sebelum waktunya disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk dan karies. Karies dini yang terjadi pada gigi sulung anak-anak usia dibawah 71 bulan dikenal dengan istilah Early Childhood Caries (ECC) (AAPD, 2014 ; Ole Fejerkov, 2008). Karies disebabkan oleh multi faktor, interaksi faktor utamanya host (gigi dan saliva), substrat (makanan), mikroorganisme dan waktu akan menyebabkan terjadinya ECC.Pola minum susu, pola makan, status sosial ekonomi dan oral hygiene merupakan faktor presdiposisi karies. Konsumsi makanan manis diantara dua waktu makan, diet yang tidak seimbang terutama konsumsi karbohidrat yang tinggi kandungan sukrosa, tingginya aktifitas bakteri karies terutama bakteri Streptococcus Mutans dan struktur gigi itu sendiri yang kurang baik (Newburn E,1989). ECC merupakan penyakit kronis dan sering terjadi pada anak-anak, prevalensinya 5 kali lebih tinggi dari penyakit asma dan 7 kali lebih tinggi dari penyakit demam. Prevalensi ECC di Italia pada tahun 2011 pada anak usia 3 sampai 6 tahun sebesar 60,25%. Prevalensi ECC pada anak usia 2-5 tahun di Taiwan tahun 2011 sebesar 56%. Prevalensi ECC tahun 2011 pada anak-anak usia 3-5 tahun di DKI 52,7%. Hal ini sangat jauh dari target yang diberikan World Health Organization pada tahun 2010 menyatakan 90% anak-anak usia dibawah 5 tahun bebas karies. Beberapa peneliti menyatakan terdapat hubungan antara pola minum susu dan pola makan dengan kejadian ECC. Hasil penelitian terdahulu didapatkan anak yang mendapatkan ASI ekslusif dan anak yang diberi ASI dan makanan pendamping memiliki indek deft lebih rendah. Anak-anak usia 3-5 tahun cenderung konsumsi makanan yang popular dan terjadi perubahan jenis makanan lunak kepadat. Anak mulai aktif memilih makanan sesuai keinginan. Hasil penelitian Kidd dan Bechal didapatkan anak dengan konsumsi makanan berserat mengurangi resiko terjadinya karies. Pola makan pada anak mempunyai peranan penting dalam tingkat kejadian ECC. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional melihat hubungan antara pola makan dengan ECC pada anak prasekolah. Pola makan diukur menggunakan Food Frequence Questionaire (FFQ) dan Food Recall sedangkan ECC diukur menggunakan indek deft. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian makan dengan ECC pada anak-anak prasekolah. Tujuan khusus adalah: mengetahui prevalensi ECC pada anak usia prasekolah, mengetahui pola pemberian makan , mengetahui pola pemberikan ASI dan mengetahui hubungan antara pola makan dengan ECC pada anak usia prasekolah. Hasil penelitian akan dipublikasikan pada World Journal Dentistry