Detail Penelitian

EValuasi Lahan Sawah pada Fisiografi yang Berbeda


by Admin | 9 hari yang lalu | 166 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Dr. Ir AZWAR RASYIDIN
Judul Penelitian EValuasi Lahan Sawah pada Fisiografi yang Berbeda
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Dalam Proses

Abstrak


Pengamatan yang dilakukan terhadap factor pertumbuhan dan produksi tanaman menunjukkan perbedaan yang nyata pada 15 hari setalah tanam baik antar interaksi maupun antara tanah pada satuan fisiografi yang berbeda, tanpa perlakuan memberikan hasil terendah dan tertinggi adalah pada perlakuaan 365 kg kompos dan 172 kg SP 36, nilai ini hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan tanpa perlakuan, sedangkan antara perlakuan 365 kg kompos dan 108 kg SP 36 secara statistic tidak berbeda nya denga perlakuan 365 kg kompos dn 172 kg SP36. Berdasarkan fisiografi dan bahan induk , batuan induk granit memiliki nilai terendah diantara ketiga batuan induk lainnya. Tanaman menyerap unsur dalam bentuk ion, justru karena itu jumlah KTK menentukan dalam penyerapan ion. Dari jumlah KTK terlihat bahwa tanah yang berkembang pada fisiografi vulkanik dengan batuan tuff pumice memiliki jumlah KTK lebih tinggi dibandingkan dengan dua tanah laiinnya, sedangkan tanah pada fisiografi perbukitan ddengan batuan granit memiliki nilai KTK paling rendah. Hal itulah yang menjadi kemungkinan pertumbuhan padi pada tanah yag berkembang dari batuan granit lebih lambat. pada umur 45 hari setelah tanam tinggi tanaman tersebut tidak berbeda nyata antara perlakuan maupun antar bahan induk. Hal ini mungkin ada hubungannya dengan telah berhentinya fase vegetative karena tanaman mulai masuk fase generative. Jumlah anakan per rumpun terlihat bahwa tanpa perlakuan, maka tanah yang berkembang dari batua granit memiliki nilai yang paling rendah, nilai iniber beda dengan batuan andesitisc dan tuff pumice. Hal ini juga terlihat pada angka jumlah anakan produktif, granit menempati ururtan terbawa, dan yang tertinggi adalah pada tuff andesitic. jumlah anakan produktif angka tertinngi di dapat dari perlakuan 365 kg komos dan 172 kg SP 36, secara statistic nilai ini tidak berbeda nyata dengan bahan induk tuff pumice pada perlakuan yang sama.data pada table 1 memperlihatkan bahwa nilai K exch, berbeda antara Ketiga fisiografi tersebut, tanah pada fisiografi perbukitan dengan batuan granit memiliki kandungan K exch yang paling rendah yaitu 0.12 cmol/kg sedangkan fisiografi volkanik dengan batuan andesitic dan tuff pumice masing masing memiliki K exch 0.17 dan 0.16 cmol/kg. De Datta (1978) menyatakan bahwa penyerapan kalium secara maksimum adalah pada fase akhir dari pembentukan anakan, kalium yang diserap ini akan mempengaruhi jumlah malai dan banyaknya butiran padi.

Link Terkait