Abstrak

---

Tebu merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berpotensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Sumatera Barat. Salah satu sentral penanaman dan pengolahan tebu adalah Kabupaten Agam dengan jumlah produksi 8.274 ton pada tahun 2013 lalu. Di wilayah ini, pengolahan tebu merupakan salah satu mata pencarian utama masyarakatnya. Upaya peningkatan nilai tambah yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengolah tebu menjadi gula merah (saka) melalui proses produksi yang disebut “mangilang” unt. Saat ini, masih ditemukan permasalahan dalam proses pengolahan air tebu menjadi saka, antara lain sistem kerja pembuatan saka yang belum baik, dapat dilihat dari tata letak stasiun kerja yang tidak mempertimbangkan efisiensi jarak dan waktu, cara kerja/postur kerja yang salah, lingkungan fisik kerja yang tidak sehat serta belum sesuai dengan prinsip ergonomi yaitu efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE). Selain itu, peralatan kerja yang digunakan masih sangat sederhana, masih menggunakan alat yang digerakkan oleh tenaga kerbau, sehingga produktivitas air tebu yang dihasilkan masih rendah dan kurang higienis. Kemudian, belum adanya teknologi pengolahan saka yang lebih higienis, terintegrasi dan modern. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun sistem kerja pengolahan saka dan prototype mesin pengilang tebu yang ergonomis. Penelitian ini sesuai dengan RIP (Rencana Induk Penelitian) Universitas Andalas dan berkaitan dengan klaster riset yang ada, yaitu ketahanan pangan, inovasi teknologi dan industri, serta pembangunan karakter. Penelitian pada tahun kedua adalah melakukan evaluasi hasil rancangan yang telah dibuat dan membuat prototype mesin serta membagun sistem kerja usulan secara nyata.