Detail Penelitian

Penggunaan Analisis Faktor, Analisis Klaster, Analisis Jalur, Model ARMA dan GARCH untuk Menentukan Investasi di Bursa Efek Indonesia


by Admin | 14 jam yang lalu | 147 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti MAIYASTRI S.Si, M.Si, Ph.D
Judul Penelitian Penggunaan Analisis Faktor, Analisis Klaster, Analisis Jalur, Model ARMA dan GARCH untuk Menentukan Investasi di Bursa Efek Indonesia
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Perkembangan perekonomian Indonesia akhir-akhir ini berkembang cukup stabil, dan hampir tidak terpengaruh oleh krisis global yang ada di dunia ini. Perekonomian yang stabil akan menggairahan semangat investasi di kalangan masyarakat. Investasi yang menarik jika keuntungan yang diterima investor semakin besar. Salah satu keuntungan yang diterima investor adalah deviden. Pada penelitian ini, akan dibuat analisis tentang faktor-fakto rapa saja yang mempengaruhi terhadap deviden. Selain itu akan dipilih perusahann yang mempunyai prospek besar sebagai tempat investasi, analisis ini dilakukan dengan analisis faktor dan analisis klaster. Setelah itu dilakukan pembuatan portofolio perusahaan terpilih dengan mebuat model ARMA-GARCH, meramalkan peneriman dari keuntungan (return), menghitung factor resiko membuat sutu bentuk optimisasi dengan memksimumkan rata-rata return dengan resiko sekecil mungkin . Hasil pengelompokan perusahaan yang terdaftardi Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia terdiri dari dua kelompok, kelompok pertama yang terdiri dari 6 perusahaan yang mempunyai kinerja baik yaitu : Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Kelompok kedua perusahaan yang mempunyai kinerja kurang baik yang terdiri dari 39 perusahaan yaitu: Astra Agro Lestari Tbk, Adhi Karya (Persero) Tbk, Adaro Energy Tbk, Aneka Tambang (Persero) Tbk, AKR Corporindo Tbk, Alam Sutera Realty Tbk, Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Global Mediacom Tbk, Bumi Serpong Damai Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Gudang Garam Tbk, Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Vale Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk,Indocement Tunggal Prakasa Tbk, Jasa Marga (Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Matahari Department Store Tbk, PP London Sumatera Tbk, Media Nusantara Citra Tbk, Matahari Putra Prima Tbk, Hanson International Tbk, Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Pakuwon Jati Tbk, Surya Citra Media Tbk, Siloam International Hospitals Tbk, Semen Indonesia (Persero) Tbk, Summarecon Agung Tbk, Sri Rejeki Isman Tbk, Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Tower Bersama Infrastructure Tbk, United Tractors Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Wijaya Karya (Persero) Tbk, and Waskita Karya (Persero) Tbk. Hasil analisis jalur, disimpulkan bahwa hanya ada satu variabel yang mempengaruhi dividen yaitu :liabilities dan hanya satu variabel yang mempengaruhi harga saham yaitu Book to Value (BV). Kedua variabel ini (liabilities dan BV) tidak dimodelkan dengan variabel lain, oleh karena itu tidak ada efek tidak langsung terhadap dividen dan harga saham. Beberapa variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi dividen dan harga penutupan tidak signifikan. Model struktural yang lain adalah model yang mempengaruhi laba (profit), variabel ini (profit) dipengaruhi oleh modal (capital) dan return on equity. Akan tetapi, profit tidak mempengaruhi dividen dan harga saham. Return on equity dipengaruhi olehpenerimaan (revenues), jadi penerimaan mempengaruhi profit secara tidak langsung melalui return on equity. Selain itu, pada model yang lain, penerimaan mempengaruhi net profit margin

Link Terkait