Detail Penelitian

LINGUISTIC LANDSCAPE RUMAH MAKAN MINANG


by Admin | 9 hari yang lalu | 170 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Dr Drs OKTAVIANUS M.Hum
Judul Penelitian LINGUISTIC LANDSCAPE RUMAH MAKAN MINANG
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Rumah Makan Minang (RM Minang) adalah aset bangsa dan kekayaan etnik yang perlu dijaga, dipertahankan dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Sebagai sebuah tempat yang di dalamnya banyak orang berkepentingan, RM Minang memiliki peran strategis. RM Minang bermultidimensi yaitu ekonomi, sosial dan budaya. Penelitian ini – LINGUISTIC LANDSCAPE RUMAH MAKAN MINANG - adalah salah satu upaya ke arah pemertahanan dan pengembangan RM Minang. Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian tahun pertama yang telah menelaah keanekaragaman nama-nama RM Minang. Kajian difokuskan pada dua hal pokok yaitu (1) pendalaman kandungan nilai budaya pada RM Minang yang belum tuntas dikerjakan pada tahun pertama; dan (2) merancang dan menguji suatu model atau cara yang dapat diterapkan untuk pemberdayaan, pemertahanan dan pengembangan RM Minang seiring dengan bergulirnya revolusi industri 4.0., yaitu sebuah era yang bertuntutan tinggi. Data untuk keperluan kajian ini dikumpulkan dari RM Minang di Pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Pengumpulan data untuk tahun kedua ini diperluas sampai ke Papua. Data dikumpulkan dengan cara memfoto nama-nama dan label RM Minang dan wawancara dengan pemilik dan pengusaha RM Minang, tim pakar atau akademisi. Kajian dilakukan dari perspektif lanskap linguistik – suatu pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan bahasa di ruang-ruang publik. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa RM Minang telah menggunakan simbol-simbol atau bentuk-bentuk bahasa (linguistic signs) dan bentuk-bentuk non bahasa (non linguistic signs) baik secara terpisah maupun secara bersamaan untuk merepresentasikan kandungan nilai budaya. Bentuk-bentuk itu didisain sedemikian rupa sehingga membentuk suatu lanskap bahasa yang dapat meningkatkan daya saing RM Minang. Kandungan nilai budaya yang terdapat pada bentuk-bentuk bahasa dan non bahasa pada RM Minang adalah kerapian, keindahan, kenyamanan, kejelasan, kepastian, kesantunan, kreatifitas, kejujuran, bertanggung jawab dan modernisasi melalui penggunaan teknologi. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai positif pada setiap aktivitas yang terkait dengan RM Minang oleh semua pihak yang berkepentingan dengan RM Minang berfluktuasi. Perilaku berubah. Nilai bersifat tetap. Oleh sebab itu, kajian ini juga menghasilkan sebuah model atau disain yang dapat diterapkan oleh semua pihak terkait untuk kepentingan pemertahanan dan pengembangan RM Minang ke depan. Model itu disebut Revitalisasi Berkelanjutan Terintegrasi (RBT).

Link Terkait