Wowen entrepreneurs di Minangkabau: Profil, motivasi dan strategi pengembangan
Peneliti | Tri kurniawati, S.Pd,M.Pd |
Judul Penelitian | Wowen entrepreneurs di Minangkabau: Profil, motivasi dan strategi pengembangan |
Tahun penelitian | 2013 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Kota pariaman dan kab. agam |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Usaha mikro, kecil menengah merupakan salh satu sector penting dalam perekonomian Indonesia secara egregat usaha ini memberikan kontribusi terbesar terhadap gross domestic product nasional. Partisipasi perempuan dalam perekonomian sebuah Negara jelas tidak dapat dianggap remeh. Penelititan inin bertujuan untuk menggali profil wirausahawanan perempuan Minangkabau baik karakteristik pribadi maupun usaha. Berikutnya mengidentifikasi motivasi merek aberwirausaaha dikaitkan dengan setting budaya Minangkabau yaitu garis keturunan Matrilineal, budaya merantau, berdagang, dan seni kerajinan Minangkabau. Penelitian dilakukan di Kota Pariaman dan Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitiaan memperlihatkan bahwa dari segi profil pribadi, pengusaha perempuan Minangkabau untuk usaha sulaman dan bordir umumnya memiliko level pendidikan menengah, berada pada rentang usia produktif, menikah dan umumnya tergolong forced entrepreneur skala usaha yang dimiliki umumnya adalah usaha mikro dan sedikit diantaranya berupa usaha kecil yang dikelola sendiri dengan tenaga kerja lepas yang disebut “anak jaik”. Pemasaran produk umumnya dilakukan dengan system pesanan dan distribusi ditoko-toko dan pedagang pengumpul, faktor-faktor yang memotivasi perempuan Mnangkabau khususnya pada usaha sulaman dn bordir untuk berwirasusaha terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara laim: keyakinan untuk berwirausaha atau locus of control, kebutuhan akan kebebasan, kebutuhan untuk mengembangkan diri, mengisi waktu, dan keinginan untuk melestarikan budaya Minangkabau. Sedangkan faktor eksternalnya antara lain: faktor kebutuhan ekonomi, faktor keluarga, faktor teman dasn dukungan pemerintah.faktor yang paling dominan adalah pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.n lahirnya pengusaha perempuan Minangkabau untuk usaha sulaman dan bordir dominan dipengaruhi oleh budaya menyulam dan membordir yang dilakukan secara turun temurun oleh gadis Minangkabau. Aspek budaya lain yang ikut memberikan kontribusi adalah budaya merantau dan berdagaang walaupun pengaruh budaya merantau lebih bersifat tidak langsung. Sedangkan kontribusi budaya matrilineal juga dirasakan tapi tidak memegang peranan sentral dan kegiatan wirausaha perempuan Minangkabau. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan untuk dilakukan peningkataan pengetahuan manajemen usaha bagi para pengusaha, peningkatan motivasi berprestasi misalnya dengan achievement