Kajian Sistem Pengelolaan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kota Padang Sebagai Upaya dalam Konservasi Energi
Peneliti | Ir YENNI RUSLINDA M.T |
Judul Penelitian | Kajian Sistem Pengelolaan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kota Padang Sebagai Upaya dalam Konservasi Energi |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Keberadaan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (sampah B3) tidak disadari oleh penghasil sampah, dikarenakan ketidaktahuan masyarakat terhadap sampah B3. Jenis sampah ini antara lain adalah baterai dan bohlam bekas, kemasan cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang menyebabkan iritasi atau gangguan kesehatan. Sampah ini tidak hanya dihasilkan dari kegiatan industri, namun juga kegiatan rumah tangga, komersil, institusi dan fasilitas umum. Walaupun kehadiran sampah B3 ini di dalam timbulan sampah kota relatif sangat kecil, namun sifat akumulatifnya merupakan ancaman bagi lingkungan di sekitar tempat pembuangan akhir sampah. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan khusus terhadap sampah B3 meliputi minimasi sampah, pemanfaatan dan pengolahannya. Sebagian sampah B3 tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif (waste to energy),. sehingga mendukung program konservasi energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Penelitian tahun kedua bertujuan untuk membuat kajian perencanaan dan penerapan sistem sistem pengelolaan sampah B3 di Kota Padang. Perencanaan sistem pengelolaan sampah mengacu pada data timbulan, komposisi dan karakteristik sampah B3 yang sudah diperoleh pada tahun pertama serta hasil evaluasi kondisi eksisting pengelolaan sampah B3 meliputi kegiatan minimasi dan penanganan sampah B3. Data kondisi eksisting pengelolaan sampah B3 diperoleh dari pengolahan data kuisioner yang disebar pada masing-masing sumber sampah dan hasil wawancara dengan pihak terkait. Evaluasi dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan standar dan peraturan yang ada. Skenario perencanaan sistem pengelolaan sampah B3 memprioritaskan kegiatan minimasi dengan konsep 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery) yang selanjutnya dilakukan penanganan sampah mulai dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan sampah B3. Uji coba sistem pengelolaan sampah B3 dilakukan dengan penerapan sistem pemilahan dan pewadahan sampah B3 pada sumber domestik dan komersil, yang dilanjutkan dengan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan. Kemudian dilakukan perancangan wadah individual sampah B3 untuk rumah tangga. Perencanaan sistem pengelolaan aspek teknis operasional diawali dengan pemilahan dan pewadahan sampah B3 oleh penghasil sampah, yang dilanjutkan dengan pengumpulan sampah B3 ke collecting point sebagai tempat pemindaham. Sampah B3 kemudian diangkut ke TPS sampah B3, untuk dilakukan pengolahan dengan pembakaran di insinerator kecuali untuk jenis sampah bohlam, baterai dan kaleng bertekanan yang akan dikirim ke pihak ketiga untuk pemrosesan akhir. Perencanaan aspek non teknis meliputi pembuatan peraturan tentang sampah B3 dan implementasinya, penambahan sub bidang pengelolaan sampah B3 dalam struktur orgamisasi DLH Kota Padang, penambahan anggaran untuk biaya pengelolaan sampah B3 dan meningkatkan partisipasi masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait pengelolaan sampah B3. Uji coba terhadap penerapan sistem pemilahan dan pewadahan sampah B3 pada sumber domestik dan komersial didapatkan lebih dari 90% responden ikut berpartisipasi dalam penerapan sistem. Wadah individual untuk sampah B3 dari rumah tangga (SB3-RT) didesain berbentuk kotak dengan volume 30 liter dan berukuran 22 cm x 20 cm x 70 cm. Wadah terdiri dari dua kompartemen yang disusun bertingkat, dengan kompartemen bagian atas untuk SB3-RT yang bisa diinsinerasi dan kompartemen bawah untuk SB3-RT yang tidak bisa diinsinerasi.