OPTIMALISASI ISOLAT BAKTERI INDIGENEOUS SEBAGAI BIOHERBISIDA DAN MANFAATNYA DALAM MENEKAN LAJU PERTUMBUHAN GULMA SERTA MENINGKATKAN KUALITAS TANAH DAN KOPI DI PERKEBUNAN PAGAR ALAM
Peneliti | Dr. Ir HERMANSAH M.S, M.Sc. |
Judul Penelitian | OPTIMALISASI ISOLAT BAKTERI INDIGENEOUS SEBAGAI BIOHERBISIDA DAN MANFAATNYA DALAM MENEKAN LAJU PERTUMBUHAN GULMA SERTA MENINGKATKAN KUALITAS TANAH DAN KOPI DI PERKEBUNAN PAGAR ALAM |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Kawasan hutan hujan tropis Pinang-Pinang merupakan kawasan hutan super basah dengan curah hujan yang tinggi. Pinang-Pinang memiliki ekosistem yang kompleks, karena sangat kaya akan spesies tumbuhan, disertai dengan keragaman kadar dan serapan hara yang juga tinggi. Massunaga (1998) menyatakan bahwa dalam luas 1 ha plot Pinang-Pinang, terdapat 231 spesies yang telah diidentifikasi dan 241 nama tumbuhan yang belum teridentifikasi lebih lanjut. Selanjutnya Daisuke Kubota (1999) menjelaskan bahwa PinangPinang plot memiliki nilai maksimum dan minimum kekayaan spesies tumbuhannya lebih tinggi dibandingkan nilai maksimum dan minimum pada skala benua Asia dan Afrika serta berada sejajar hampir menyamai nilai maksimum dan minimum benua Amerika. Dengan demikian, masih banyak sumber informasi yang bisa digali dari hutan tersebut dalam bentuk penelitian dalam rangka mengeksplorasi keanekaragaman hutan hujan tropis untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis super basah. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya manusia bergantung pada beragamnya manfaat yang disediakan oleh alam, seperti makanan, serat, bahan bangunan, air bersih, udara bersih dan pengaturan iklim. Semua elemen yang dibutuhkan untuk layanan ekosistem ini tergantung pada tanah, dan keanekaragaman hayati tanah merupakan kekuatan pendorong di dalam menyediakan fasilitas dalam tanah yang dibutuhkan. Sejak beberapa tahun terakhir, masyarakat internasional telah fokus untuk memeperhatikan keanekaragaman hayati didalam tanah dan pentingnya tanah untuk tetap sehat dan mampu mendukung aktivitas manusia secara berkelanjutan. Bis (2010) mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran tentang melestarikan keanekaragaman hayati tanah untuk keberlanjutan hutan serta penggunaan lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Penelitian ini difokuskan pada keanekaragaman biota tanah dan status kesuburan tanah pada beberapa tipe lahan, kawasan hutan hujan tropik, bukit Pinang-Pinang Padang, Sumatera Barat. Mengkaji keragaman biota tanah dan status kesuburan tanah pada beberapa tipe lahan kawasan hutan hujan tropik super basah bukit Pinang-Pinang akan memberikan alternative upaya konservasi yang perlu dilakukan pada kawasan hutan hujan tropik super basah, bukit Pinang-Pinang, Padang Sumatera Barat. Metoda sampling tanah yang akan digunakan yaitu Purposive random sampling, dimana titik pengambilan sampel pada masing-masing tipe lahan yang ada (pertanian monokultur, kebun campuran, areal terbuka/semak dan hutan) ditentukan berdasarkan toposekuens lahan. Pada masing-masing tipe penggunaan lahan ditentukan tiga bagian areal pengambilan sampel berdasarkan toposekuensnya, yaitu bagian atas, tengah dan bawah dengan luar areal masingmasing 40 x 40 m. Pada masing-masing areal tersebut dibagi menjadi empat titik pengambilan sampel tanah, sehingga satu tipe lahan terdapat 12 titik pengambilan sampel tanah dan total sampel tanah keseluruhan sebanyak 48 sampel tanah pada empat tipe lahan yang berbeda pada kawasan hutan hujan tropik bukit Pinang-Pinang Padang, Indonesia. Selanjutnya analisis tanah yang dilakukan adalah N, P, K, C, KTK dan pH tanah. Sedangkan keragaman biota tanah akan dikaji kelimpahan, indeks keanekaragaman, kemerataan, dominansi, kekayaan jens, frekuensi kehadiran, indeks nilai penting, kesamaan jenis, distribusi fauna tanah dan fungsional fauna tanah. Sedangkan untuk bakteri tanah akan dikuantitasi dan diidentifikasi hingga tingkat molekuler. Selanjutnya akan dibuatkan pola rantai makanan pada beberapa tipe lahan kawasan hutan hujan tropik super basah, Pinang_Pinang Padang. Kawasan hutan hujan tropik super basah memiliki tingkat kesunuran tanah dan keanekaragaman biota tanah yang tinggi. PRAKA