Biosorpsi Logam Pb, Cu, Cd, dan Cr Menggunakan Kulit Sagu (Metroxylon Sagu) dengan Metode Batch dan Kolom Kontnu serta Pemanfaatan limbah Biosorbennya Sebagai Campuran Bahan Adonan Semen
Peneliti | Dr. Dra RAHMIANA ZEIN |
Judul Penelitian | Biosorpsi Logam Pb, Cu, Cd, dan Cr Menggunakan Kulit Sagu (Metroxylon Sagu) dengan Metode Batch dan Kolom Kontnu serta Pemanfaatan limbah Biosorbennya Sebagai Campuran Bahan Adonan Semen |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Logam berat seperti Pb(II), Cu(II), Cd(II) dan Cr(VI) merupakan logam yang sering terdapat didalam aktivitas industri dalam berbagai bidang seperti baterai, electroplating, penyamakan kulit dan lain sebagainya. Logam- logam tersebut menjadi sumber masalah pencemaran lingkungan terutama dalam penuruan kualitas air. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode penyerapan yang memanfaatkan limbah padat pertanian dan sisa dari bahan penyera ini akan dimanfaatkan sebagai bahan campuran adonan semen untuk pembuatan ekosemen yang akan dilaksanakan pada tahun ketiga. Penelitian ini memanfaatkan kulit sagu sebagai bahan penyerap karena banyaknya penggunaan sagu oleh masyarakat sebagai bahan dasar tepung dan makanan kuda sehingga menghasilkan kulit sagu dalam jumlah yang besar yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh sebab itu penelitian ini akan menggunakan kulit sagu (Metroxylon sagu) sebagai material penyerap ion logam berat disebabkan karena memiliki beberapa gugus fungsi seperti hidroksil, karbonil dan amina yang dapat berperan sebagai penukar ion. Hal ini telah ditunjukan oleh data FTIR yang telah dilakukan pada penelitian tahun pertama dengan metode bacth (perendaman). Pada tahun kedua performa kulit sagu diaplikasikan dalam metode kolom dengan mengamati parameter laju alir (2, 4, 6 mL/menit) dan massa (0,5; 1; dan 1,5 g), sistem recycle dan siklus adsorpsi-desorpsi. Pada metode kolom menunjukan bahwa laju alir kecil dengan massa adsorbent yang besar dapat menunda waktu breakthrough dan waktu jenuh adsorben sehingga adsorben dapat dipergunakan lebih lama dan volume ion logam yang dapat diadsorpsi juga meningkat