STUDI PENGARUH JENIS SINAR PADA DEGRADASI ZAT WARNA VAT SECARA FOTOLISIS MENGGUNAKAN KATALIS C-N-CODOPED TiO2
Peneliti | Dr. Dra SAFNI M.Eng |
Judul Penelitian | STUDI PENGARUH JENIS SINAR PADA DEGRADASI ZAT WARNA VAT SECARA FOTOLISIS MENGGUNAKAN KATALIS C-N-CODOPED TiO2 |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Murni |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Limbah cair dari industri tekstil dianggap sebagai limbah yang paling mencemari lingkungan. Hal ini dikarenakan limbah cair industri tekstil mengandung banyak zat warna yang tidak diolah dalam konsentrasi yang tinggi. Oleh sebab itu, untuk melindungi lingkungan, zat warna yang terkandung di dalam limbah cair industri tekstil harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke perairan. Penelitian ini berfokus pada teknologi yang efektif dan efisien dalam menghilangkan zat warna dalam larutan berair melalui metode AOPs (Advanced Oxidation Processes). Penelitian ini telah berhasil mendegradasi zat warna tekstil turunan vat, yaitu vat orange dan vat violet secara fotolisis, ozonolisis dan sonolisis menggunakan katalis C-N-codoped TiO2. Degradasi secara fotolisis berlangsung pada berbagai sumber sinar. Zat warna vat orange terdegradasi sebesar 39,05% pada sinar UV-A; 33,8% pada sinar UV-C; 40,86% pada sinar tampak lampu LED 13W; 60,7% pada sinar tampak lampu halogen 500 W; dan 64,12% pada cahaya matahari dalam waktu 180 menit dengan adanya katalis C-Ncodoped TiO2. Sedangkan zat warna lainnya, vat violet, berrhasil didegradasi menggunakan katalis C-N-codoped TiO2 sebesar 41,1% pada sinar UV-A; 40% pada sinar UV-C; 38,2% pada sinar tampak lampu LED 13W; 59,7% pada sinar tampak lampu halogen 500 W; dan 45,1% pada cahaya matahari. metode AOPs lainnya yaitu ozonolisis dan sonolisis telah di uji untuk mengurangi kadar zat warna di dalam larutan berair. Melalui proses ozonolisis zat warna vat violet berhasil di degradasi sebesar 31,5% dalam waktu 90 menit dan 34,2% melalui proses sonolisis selama 90 menit. Analisis senyawa intermediet dari proses degradasi dilakukan menggunakan teknik HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Parameter air terhadap lingkungan seperti COD (Chemical Oxygen Demand) juga dianalisis untuk larutan zat warna yang telah didegradasai. Serta, uji toksisitas dari larutan zat warna yang telah didegradasi juga dilakukan terhadap bakteri E.coli.