Deteksi Komposisi Nilai Kandungan Tahu Hasil Proses Blending Menggunakan Jaringan Saraf Timan
Peneliti | TUti Angraini, SST.,MT |
Judul Penelitian | Deteksi Komposisi Nilai Kandungan Tahu Hasil Proses Blending Menggunakan Jaringan Saraf Timan |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumbar |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Tabu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat mela1ui proses pengolahan kedelai (Glycine sp.) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan atau tidak ditambah bahan lain yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional, 1998). Tahu merupakan bahan pangan yang bertahan hanya selama 1 hari saja tanpa pengawet (Harti dkk., 2013). Tahu terdiri dari berbagai jenis, yaitu tahu putih, tabu kuning, tahu sutra, tahu cina, tahu keras, dan tahu kori. Perbedaan dari berbagai jenis tahu tersebut ialah pada proses pengolahannya dan jenis penggumpal yang digunakan (Sarwono dan Saragih, 2004). Hasil proses blending menentukan kualitas tahu, tahu yang bagus di konsumsi adalah bubuk yang memenuhi standar nasional (SNI 01-2983-1992). Namun banyak di kalangan produksi yang melupakan kualitas dari hasil penggilingan. Evaluasi organoleptik produksi tabu pabrikan biasanya secaratra tradisional bergantung pada indera manusia. Seperti para pengusaha tahu, pengujian tingkat kehalusan hanya menggunakan indra perasa pada tangan begitu juga dengan komposisi yang di sering diabaikan. Namun indera manusia biasanya tidak stabil, tergantung kondisi fisik atau mental yang bersangkutan pada saa itu dan hanya ukuran kualitatif yang bias ditetapkan. Untuk memungkinkan evaluasi pembuata tahu yang tepat dan tingkat kadar secara elektronik mendapatkan basil yang bagus. Sistem sensor elektronik yang digunakan akan mengekstrak karakteristik sebuah rasa dalarn bentuk bentukan pola sinyal. Untuk kelas rasa yang sarna, bentukan pola akan mirip (secara visual maupun perhitungan kuantitatif). Tentunya sensor yang digunakan di sini harus selektif terhadap kelima jenis rasa tersebut, atau mempunyai sifat selektivitas global (global selectivity). Ini berbeda dengan sifat umum sensor kimia Mesin penggiling ini menggunakanl buah penyaring dengan kendall menggunakan Me. Deteksi nilai protein dengan menggunakan sensor OPT 101 Monolithic Photo DiodaPengujian rangkaian dilakukan dengan software LabVIEW sebaga iinstrumentasi virtual. Analisis basi proses blending menggunakan metode Jaringa saraf tiruan jenis propagasi balik, merupakan pemodelan proses yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk meliha tingkat kehalusan dan dan deteksi dari pengolahan kacang kedelai pada alat penggilingan yangllebih valid.