Detail Penelitian

Kesulitan Kesulitan Guru IPS Tingkat SMP di Kota Padang Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran IPS Terpadu Berdasarkan Kurikulum Tahun 2013 (K-13)


by Admin | 22 jam yang lalu | 168 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Drs. Etmi Hardi, M.Hum
Judul Penelitian Kesulitan Kesulitan Guru IPS Tingkat SMP di Kota Padang Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran IPS Terpadu Berdasarkan Kurikulum Tahun 2013 (K-13)
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Kota Padang
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Pembelajaran IPS Terpadu sudah mulai diterapkan di berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia sejak diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2004 yang lalu. Kebijakan ini kemudian dilanjutkan dengan diberlakukannya Kurikulum Tahun 2013 (K-13) mulai tahun ajaran 2013-2014. Prinsip keterpaduan disini ialah mengintegrasikan empat bidang studi (geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi) ke dalam tema tema tertentu. Namun dalam pelaksanaannya di sekolah sekolah para guru masih mengalami berbagai kendala dan kesulitan dalam mengembangkan pembelajaran IPS Terpadu, termasuk di Kota Padang yang menjadi barometer perkembangan pendidikan di Sumatera Barat. Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis berbagai kesulitan yang dihadapi para guru SMP di Kota Padang dalam mengembangkan pembelajaran IPS Terpadu. Pertanyaan pokok penelitian adalah: Pertama,. bagaimana pembelajaran IPS Terpadu yang dijalankan guru guru IPS di SMP Kota padang? Kedua, apa kesulitan kesulitan yang mereka alami dalam mengimplementasikan IPS Terpadu dalam proses pembelajaran? Ketiga, Faktor faktor apakah yang menyebabkan munculnya kesulitan guru guru dalam mengimplementasikan IPS Terpadu? Penelitian ini merupakan studi kualitatif-deskriptif. Subyek penelitian adalah para guru yang mengajar di berbagai SMP Negeri di Kota Padang. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka dari berbagai SMPN itu dipilih secara acak beberapa diantaranya sebagai sampel penelitian, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 15, SMPN 16, dan SMPN 35. Data penelitian dikumpulkan lewat observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan tekhnik analitis interaktif dari Milles dan Huberman, yang terdiri dari empat tahap penting, yakni: pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pembelajarn IPS Terpadu di SMPN Kota Padang belum terlaksana sebagaimana mestinya. Hanya beberapa orang guru di sekolah sekolah favorit yang berada di pusat kota yang berhasil menjalankan pembelajaran IPS Terpadu sebagaimana mestinya, seperti yang terlihat di SMPN 1 dan SMPN 8 Padang. Hal ini terlihat dalam pengorganisasian pembelajaran dan pengemasan materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Kesulitan kesulitan itu disebabkan oleh dua hal. Pertama, faktor eksternal yang berada di luar guru, seperti kurangnya pelatihan yang mereka ikuti sehingga pemahaman dan wawasan mereka tentang IPS Terpadu masih amat dangkal, kurangnya buku petunjuk dan buku rujukan standar tentang pembelajaran IPS Terpadu, input siswa yang rendah, serta kurangnya fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran yang tersedia di sekolah. Kedua adalah faktor internal yang berasal dari guru sendiri, seperti kurangnya kemauan, keinginan dan motivasi mereka untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan tentang IPS Terpadu, baik menyangkut materi, model pembelajaran, media, maupun evaluasi yang dapat mendukung tercapainya pembelajaran IPS yang baik dan efektif. . Berdasarkan temuan di atas dapat diajukan beberapa saran kepada pihak pihak terkait, sebagai berikut: pertama, para guru IPS agar senantiasa meningkatkan pengetahuan dan wawasan mereka menyangkut IPS Terpadu. Kedua, pihak sekolah agar selalu menyiapkan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan para guru untuk mengimplementasikan pembelajaran IPS. Ketiga, bagi Diknas Kota Padang diharapkan peran aktifnya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para guru IPS melalui berbagai cara, seperti kegiatan pelatihan, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenis lainnya.

Link Terkait