Abstrak

---

Berbagai permasalahan dapat timbul sebagai dampak dari perkembangan dan diferensiasi sosial masyarakat. Masalah yang menjadi perhatian di kalangan praktisi, akademisi maupun masyarakat luas adalah permasalahan orientasi seksual yang menyimpang. Sebagaimana yang dipahami bahwa perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang disepakati oleh masyarakat. Sekarang penyimpangan tersebut terangkum dalam kecederungan orientasi seksual berbentuk Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Kondisi kecenderungan orientasi seksual menyimpang tersebut merupakan gabungan dari berbagai faktor diantaranya sosialisasi dan nilai spiritual yang rendah dalam kehidupan keluarga, interaksi sosial dan pergaulan dengan teman sebaya yang sebelumnya telah memiliki kecenderungan LGBT. Pencegahan dan pengentasan kondisi klien yang mengidap LGBT dikategorikan dalam populasi khusus. Sebab tidak semua induvidu yang mengalami kondisi ini, dan faktor-faktor tertentulah yang menjadi pemicu seseorang memiliki orientasi seksual menyimpang dimaksud. Berbagai permasalahan yang dialami pengidap LGBT membutuhkan penanganan khusus oleh konselor, terlebih hal ini menyangkut kondisi kehidupan klien khususnya berupa marginalisasi, gangguan dalam berkarir, norma dalam masyarakat serta keyakinan beragama. Dalam menyusun perencanaan dan program penanganan penyimpangan seksual tersebut maka perlu adanya informasi awal berupa tingkat kerentanan mahasiswa terpapar perilaku LGBT. Sehingga mahasiswa sebagai salah satu unsur masyarakat yang memiliki peran penting dalam proses rekayasa sosial merupakan pihak yang terlebih dahulu perlu untuk diketahui tingkat paparannya. Sehingga dengan mengetahui tingkat paparan mahasiswa terhadap perilaku LGBT maka dapat diketahui gambaran program pencegahan, pembinaan dan bahkan penanganan (pengentasan) yang tepat diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) gambaran tingkat kerentanan mahasiswa di Kota Padang terpapar perilaku LGBT secara umum, (2) analisis kondisi tingkat kerentanan mahasiswa di Kota Padang berperilaku LGBT ditinjau dari jenis kelamin dan latar belakang budaya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk bagaimana gambaran gambaran tingkat kerentanan mahasiswa di Kota Padang berperilaku LGBT selain itu juga dilakukan analisis lanjutan dengan mempertimbangkan kelompok data jenis kelamin. Pertimbangan pengambilan data didasarkan pada jenis perguruan tinggi di Kota Padang, yang terdiri dari Perguruan Tinggi Umum dan Perguruan Tinggi Agama. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan keterwakilan jenis perguruan tinggi tersebut dan telah didapatkan responden sebanyak 313 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa “Inventory of Homosexuality and Transgender Exposure (IHTE)”. Data selanjutnya diolah, ditabulasi dan dianalisis, dimana hasilnya akan dipaparkan pada laporan akhir