Detail Penelitian

STUDI EMPIRIS ANTESEDENT FACTORS KEGAGALAN KEBIJAKAN PARKIR METER DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN STATUS QUO BIAS THEORY


by Admin | 12 jam yang lalu | 173 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Henri Agustin, SE. Ak, M.Sc
Judul Penelitian STUDI EMPIRIS ANTESEDENT FACTORS KEGAGALAN KEBIJAKAN PARKIR METER DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN STATUS QUO BIAS THEORY
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Murni
Lokasi Penelitian Kota Padang
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Parkir meter merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan penerimaan asli daerah dai retribusi parkir. Untuk konteks Sumatera Barat, insiasi penerapan parkir meter dipelopori oleh pemerintah kota Padang. Dalam hal ini, pemerintah kota Padang menggandeng PT Mas Arya Tunggal Abadi (PT. MATA) untuk bekerja sama mengelola pemungutan parkir menggunakan sistem parkir meter pada 3 ruas jalan di kota Padang, yaitu jalan Pondok, Niaga, dan Permindo. Dalam hal ini, PT MATA sebagai operator parkir meter mendapat target menyetorkan retribusi parkir sebesar Rp 350 juta per bulan kepada pemerintah kota Padang. Sayangnya, PT MATA gagal memenuhi target tersebut akibat rendahnya intensitas pemakaian mesin parkir meter oleh pemilik kendaraan untuk membayar retribusi parkir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris bahwa dimensidimensi yang terdapat dalam status quo bias theory (yaitu switching cost, mimetic pressure, organizational support, coercive pressure, self efficacy to change, serta positive people opinion) merupakan antecedent factors yang dapat menjelaskan keengganan para user (pemilik kendaraan) di kota Padang menggunakan mesin parkir meter untuk membayar retribusi parkir. Bagi pemerintah kota Padang, temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemetaan faktor-faktor penyebab kegagalan parkir meter di kota Padang, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk pengambilan keputusan di masa datang untuk memperbaiki/mengoptimalkan pengelolaan parkir meter di kota Padang. Sedangkan bagi akademisi, temuan penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur tentang praktek e-government di Indonesia, terutama mengenai praktek sistem parkir berbayar elektronik atau e-parking di kota Padang. Penelitian ini merupakan causative research. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer, berasal dari 103 orang pemilik kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di 3 ruas jalan (jalan permindo, jalan niga, dan jalan pondok) yang telah ditetapkan oleh Walikota Padang sebagai pilot project parkir meter. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner tertutup yang memuat 32 item pertanyaan yang diserahkan langsung ke responden penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan metode multiple regression analysis dengan bantuan software SPSS versi 22. Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa hanya switching cost dan mimetic pressure yang terbukti secara empiris sebagai antecedent factors yang menjelaskan keengganan pemilik kendaraan di kota Padang menggunakan mesin parkir untuk membayar retribusi parkir. Sedangkan 4 variabel lainnya yaitu organizational support, coercive pressure, self efficacy for change, serta positive people opinion tidak terbukti. Penelitian dengan topik serupa dimasa datang disarankan untuk mengakomodasi variabel lain yang relevan sehingga gambaran user resistence terhadap e-parking system ini semakin komprehensif. Misalnya perceived of threats.

Link Terkait