Detail Penelitian

Pengembangan Alat Peraga IPA Terpadu Kelas IX Berbasis Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa


by Admin | 9 jam yang lalu | 142 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Silvi Yulia Sari, M.Pd
Judul Penelitian Pengembangan Alat Peraga IPA Terpadu Kelas IX Berbasis Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Kota Padang
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat peraga IPA terpadu kelas IX berbasis project based learning yang valid dan praktis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peranan media dalam pembelajaran IPA terpadu. Dalam kegiatan perkuliahan ini mahasiswa sebagai calon guru diharapkan dapat meningkatkan kreativitasnya dalam pengembangan alat peraga IPA sebagai wujud kesatuan dari pemahaman konsep dan praktikum yang mereka laksanakan, sehingga mereka memiliki kompetensi yang lebih baik ketika telah menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan. Pengembangan yang dilakukan berbasis project based learning sehingga mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dan kreativitas yang tinggi karena terlibat secara aktif mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Pengembangan alat peraga ini menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp (2010) yang terdiri dari fase investigasi awal (preliminary research), fase perancangan dan realisasi (prototyping phase), dan (3) fase penilaian (assessment phase). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan angket. Teknik yang digunakan untuk mengolah data adalah teknik persentase. Hasil penelitian pada fase investigasi awal meliputi analisis terhadap bahan ajar, tugas mahasiswa, pelaksanaan perkuliahan, dan karakteristik mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis kondisi perkuliahan IPA SMP/MTs yang telah dilakukan selama ini terdapat tiga temuan. Pertama, bahan ajar yang tersedia cukup bervariasi. Kedua, tugas yang diberikan dalam perkuliahan dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi. Ketiga, kontrol terhadap ide dan pengerjaan proyek dalam perkuliahan masih kurang sehingga mahasiswa memiliki keterbatasan untuk mengembangkan kreativitasnya. Keempat, mahasiswa memiliki potensi yang cukup besar dalam memahami materi, akan tetapi jumlah mahasiswa yang memiliki ide dalam memecahkan masalah dan yang mampu mengkoreksi jawaban teman, serta yang aktif bertanya masih rendah. Selanjutnya, hasil ujicoba menunjukkan bahwa produk yang dibuat telah berada pada kategori valid dan praktis.

Link Terkait