Detail Penelitian

Analisa Pertumbuhan Sayuran Dataran Tinggi dengan Metode Vertikultur di Kota Padang Panjang


by Admin | 13 hari yang lalu | 134 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Indra Hartanto, S.TP, MP
Judul Penelitian Analisa Pertumbuhan Sayuran Dataran Tinggi dengan Metode Vertikultur di Kota Padang Panjang
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Murni
Lokasi Penelitian Kota Padang Panjang
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Pertanian Perkotaan merupakan sebuah upaya pemanfaatan ruang minimalis yang terdapat di perkotaan supaya dapat menghasilkan produksi yang diinginkan. Produksi ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup ditengah polusi udara perkotaan dan menghadirkan nuansa estetika dirumah kota. Keterbatasan lahan, jarak perkotaan yang jauh dari sumber produksi pangan bukanlah hal yang menjadi hambatan untuk mengaktualkan potensi nilai ekonomi yang dimiliki lahan perkotaan. Hal yang bisa bisa dilakukan penanaman dengan berbagai cara seperti vertikultur menggunakan media pot paralon yang disusun secara vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan sayuran dataran tinggi dengan metoda vertikultur vertikal di Kota Padang Panjang. Sayuran yang akan diamati adalah sawi, selada, seledri , bawang merah. Bahan yang digunakan adalah pipa paralon tinggi 2 meter yang sudah dilubangi, dengan media tanah dan kompos. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok dengan perlakuan : (1) 100% tanah, (2) 75% tanah + 25% kompos, (3) 50% tanah + 50% kompos, (4) 25% tanah + 75% kompos, dengan empat (4) kali ulangan. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi, pembuatan pot vertikultur vertikal, persemaian, pemberian pupuk sesuai perlakuan, penanaman, pemeliharaan tanaman, penyiraman, penyiangan gulma dan pengendalian hama dan penyakit, panen, pengumpulan dan analisis data, dan penyusunan laporan. Data yang dikumpulkan terdiri atas ; (1) tinggi tanaman pada umur 10, 20, dan 30 hari setelah tanam, (2) jumlah daun pada umur 10, 20, 30 hari setelah tanam. Dari hasil pengamatan dan hasil analisis sidik ragam, pada pengamatan 10,20 dan 30 hari setelah tanam rata-rata tinggi tanaman terdapat pada perlakuan K3 komposisi 50% tanah dan 50% pupuk kandang dengan nilai berturut-turut 11,7; 12,6; dan 12,9 cm. Sedangkan ratarata tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan K1 dengan komposisi 100% tanah dengan nilai berturut-turut 11,5; 12,3; dan 12,6 cm

Link Terkait