Mesin Bum-Bum Penggulung dan Pelobang Plastik Mulsa
Peneliti | ARINAL |
Judul Penelitian | Mesin Bum-Bum Penggulung dan Pelobang Plastik Mulsa |
Tahun penelitian | 2015 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Jl. Gadjah Mada Alahan Panjang Kec. Lembang Gumanti Kab. Solok |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Kabupaten Solok, khususnya daerah bagian selatan, yang terdiri dari 4 kecamatan Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti, Pantai Cermin dan Danau Kembar, merupkan daerah pertanian penghasil palawija terbesar juga, dengan komoditi utama adalah, bawang, kol, kentang, tomat, cabe dan lain sebagainya.Oleh karna itu kebutuhan akan produk – produk pendukung pertanian ini sangat di butuhkan masyarakat dalam upaya meningkatkan hasil pertanian.Salah satu dari Kebutuhan itu adalah PLASTIK MULSA.Pemakaian Plastik Mulsa ini sudah lama dibiasakan masyarakat Petani dalam upaya meningkatkan hasil pertanian dan mengantisipasi Penumpukan Gulma penggangu tanaman. Kebutuhan Plastik ini semakin Hari semakin Meningkat, dengan beberapa waktu lalu terjadinya kenaikan harga dari hasil pertanian salah satu nya Bawang Merah.Semenjak terjadinya keniakan harga Hasil pertanian tersebut, kami melihat semakin meluasnya Lahan pertanian masyarakat, dengan mulainya membuka lahan – lahan pertanian baru.Secara otomatis juga jumlah pemakaian Plastik Mulsa ini semakin hari semakin meningkat. Informasi ini kami dapatkan dengan melakukan Survey ke beberapa Agen bahan Pertanian yang menyalurkan Plastik Mulsa.Namun ada beberapa kendala yang di hadapi masyarakat dalam hal pemakaian plastik Mulsa tersebut, salah satu nya adalah sistem pelobangan plastik yang cukup membutuhkan waktu dan tenaga sampai plastik ini dapat di gunakan.Sebelumnya sistem yang di gunakan adalah dengan Pelobangan secara Manual, dengan cara membentangkan Plastik pada lahan yang sudah siap di olah/di gemburkan menutupi lahan yang ada. Dan selanjutnya secara manual, beberapa orang pekerja melobangi Plastik yang telah terbentang, menggunakan kaleng susu/ tekong dengan penampang bawah yang bulat, di isi dengan bara api dan selanjutnya di tempelkan pada Plastik Mulsa yang sudah di bentang tadi dengan jarak yang di atur sesuai dengan keinginan Petani.Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama dengan menggaji beberapa orang pekerja untuk Lahan yang luas. Bahkan bisa membutuhkan waktu beberapa hari, serta biaya yang besar juga untuk penggaji pekerja pelobang plastik ini sebelum siap di gunakan.Akhirnya dari kondisi di atas, terpikirkanlah untuk melakukan Perubahan dengan sitem teknologi yang berdaya guna bagi masyarakat petani dan efisiensi dalam waktu dan biaya yang di timbulkan. Dan Inilah yang kami lakukan, senhingga terciptalah suatu Inovasi produk yang kami sebut dengan “ BUM –BUM PLASTIK MULSA “