Karakterisasi dan konservasi sumber daya genetik tanaman buah tropika
Peneliti | Ir. Sri Hadiati, MP |
Judul Penelitian | Karakterisasi dan konservasi sumber daya genetik tanaman buah tropika |
Tahun penelitian | 2015 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumatera dan Jawa |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Plasma nutfah merupakan sumber genetik yang sangat diperlukan dalam program pemuliaan tanaman untuk merakit varietas unggul baru. Penelitian bertujuan untuk : 1) mengkarakter 100 aksesi (total 1600 aksesi) tanaman buah tropika dan mendokumentasikan dalam sistem informasi berbasis web, 2) memelihara 15000 sumber daya genetik tanaman buah tropika dengan baik pada 7 kebun percobaan, 3) menyempurnakan 2 buah pedoman pengelolaan sumber daya genetik tanaman pisang dan mangga, 4). mengimplementasikan on farm conservation 5 kultivar pisang lokal oleh petani, 5) melakukan analisis PCR-RFLP daerah ITS untuk mendapatkan informasi komposisi genom 100 aksesi pisang koleksi ex-situ, 6). Penelitian dilakukan mulai bulan Januari sampai Desember 2015 di KP. Aripan, KP. Sumani, KP. Berastagi, KP. Subang, KP. Cukurgondang, KP. Kraton, KP.Pandean, dan Payakumbuh. Kegiatan dilaksanakan di kebun percobaan, rumah kasa pada Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Karakterisasi dilakukan berdasarkan petunjuk deskripsi dari IPGRI dan Pedoman Penyusunan Deskripsi Varietas Hortikultura. Kegiatan on farm conservation dilakukan dengan menanam 5 kultivar pisang lokal (@. 50 tanaman), 5 blok di lahan petani di Payakumbuh. Sosialisasi program on farm conservation dilakukan agar petani mengetahui konsep on farm conservation serta mengenal dan mengetahui keunggulan dari masing-masing kultivar sehingga dapat memanfaatkan kultivar lokal tersebut sesuai dengan karakter unggul masing-masing. Karakterisasi genom 100 aksesi pisang koleksi ex-situ dilakukan dengan tahapan ekstraksi DNA, amplifikasi ITS1-5.8-ITS2 dan dilanjutkan dengan PCR-RFLP menggunakan enzim restriksi RsaI, dan elektroforesis. Keragaan pita DNA dianalisis untuk menentukan komposisi genom A dan B dari aksesi pisang yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah aksesi yang telah dikarakter sebanyak 116 aksesi dan semuanya telah terdokumentasi menggunakan program SIPPin. Pemeliharaan plasma nutfah tanaman buah telah dilakukan di 7 kebun percobaan, meliputi penyiraman, pemupukan, pengendalian hama/penyakit, pengendalian gulma / sanitasi kebun, pemangkasan dan peremajaan tanaman. Telah dilakukan penyempurnaan SOP Pengelolaan Sumber Daya Genetik mangga dan pisang. Di Payakumbuh, pada umur 5 bulan setelah tanam pisang Bile mempunyai pertumbuhan vegetatif paling cepat dibandingkan kultivar pisang lainnya, yaitu tinggi tanaman (125,8 cm), diameter batang (37,60 cm), jumlah daun (12,02 lembar) dan jumlah anakan 2,92 anakan, sedangkan kultivar Libot mempunyai pertumbuhan vegetatif paling lambat, yaitu tinggi tanaman (59,64 cm), diameter batang (25,87 cm), jumlah daun (8,8 lembar) dan belum mempunyai anakan . Hasil analisis PCR-RFLP diperoleh bahwa dari 100 aksesi sebanyak 34% bergenom AA, 24% AAA, 16% ABB, 14% AAB, 4% BB, 3% AB, 2% AAAB dan masing-masing 1% AAAA dan ABBB. Dengan diketahuinya komposisi genom, pemuliaan tanaman pisang akan lebih mudah diarahkan terutama pemilihan tetuanya.