Detail Penelitian

Peningkatan kualitas dan minimalisasi logam berat pada buah manggis dalam mendukung bio industri


by Admin | 1 hari yang lalu | 194 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Dr. Martias
Judul Penelitian Peningkatan kualitas dan minimalisasi logam berat pada buah manggis dalam mendukung bio industri
Tahun penelitian 2015
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat, Jawa Barat, Bali, dan Jakarta
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Potensi pasar manggis baik untuk ekspor maupun domestik makin meningkat besar, namun produksi yang dapat dipasarkan relatif masih rendah. Tuntutan konsumen yang paling aktual adalah buah manggis harus aman untuk dikonsumsi dan memiliki kualitas bagus. Aman untuk dikonsumsi segar atau sebagai bahan baku berbagai produksi makanan. Terkait dengan adanya kontaminasi logam berat di atas kadar yang diperbolehkan (ambang batas toleransi), perbaikan kualitas, terutama bebas atau minimal dengan cemaran getah kuning masih perlu diupayakan. Strategi yang diupayakan adalah menggunakan pupuk kalsium berukuran nano yang efektif menurunkan cemaran getah kuning. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui status logam berat di beberapa sentra produksi dan formulasi pupuk Ca berbasis nano dan melihat efektifitas penyerapannya oleh tanaman manggis. Kadar logam berat tanah di beberapa lokasi sentra produksi manggis bervariasi. Kadar Pb yang tinggi ditemukan di Barengkok, Karacak, Banja Laweh dan Lubuk Batingkok, berturut-turut 5.22, 4.15, 2.50, dan 1.00 ppm. Kadar Mg yang tinggi ditemukan di Angkah, Belimbing, dan Lubuk Batingkok, berturut-turut 1183.10, 430.10, 169.30 ppm. Kadar Pb, Cd, Ni jaringan (daun, daging dan kulit buah) juga bervariasi antar lokasi. Kadar Pb daging buah di atas toleransi ditemukan di Karacak dan Angkah, yaitu mencapai 0.15 dan 0.17 ppm, sedangkan kadar Cd di atas toleransi ditemukan di Belimbing dan Angkah, sebesar 0.07 dan 0.13 ppm. Kadar Ni di atas toleransi terdapat pada buah yang berasal dari Desa Angkah, mencapai 2,48 ppm. Kadar Pb kulit buah di atas toleransi ditemukan di Karacak dan Angkah, yaitu sebesar 0,21 ppm. Kadar Cd dan Ni kulit buah di atas toleransi diperoleh di Belimbing dan Angkah, yaitu 0.08 dan 0.18 ppm untuk Cd dan 1,29 dan 2,60 ppm untuk Ni. Gulma yang dominan di beberapa lokasi sentra produksi bervariasi jenisnya. Kadar Ca dan Mg yang terdapat dalam pupuk nano relatif dan yang dapat diserap oleh tanaman manggis relatif rendah. Kadar Ca yang rendah diserap oleh tanaman manggis diindikasikan oleh kadarnya di jaringan daun. Kandungan Antosianin yang tinggi ditemukan di Desa Banja Laweh, diikuti oleh Lubuak Batingkok, Karacak, dan terendah yaitu di Belimbing diikuti Barengkok dan Angkah. Ukuran partikel pupuk Ca berbasis nano yang dihasilkan melalui proses ball milling yaitu 400-1500 nm. Kadar Ca dan Mg sebagai bahan dasar formulasi pupuk Ca nano masih tergolong rendah, yaitu 45,37 % Ca dan 15,43 % Mg. Penyerapan pupuk Ca berbasis nano yang diindikasikan oleh kadarnya di daun manggis cukup tinggi, mencapai 0,24 % nyata lebih tinggi dibadingkan dolomit, yaitu hanya 0,16 %.

Link Terkait