PENOLAKAN PEREMPUAN TERHADAP BUDAYA PATRIARKI (Suatu Kajian Feminisme terhadap Novel-novel Indonesia)
Peneliti | Prof. Dr. Yasnur Asri, M.Pd |
Judul Penelitian | PENOLAKAN PEREMPUAN TERHADAP BUDAYA PATRIARKI (Suatu Kajian Feminisme terhadap Novel-novel Indonesia) |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Kota Padang |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Sistem patriarkiyang mendominasi kebudayaan masyarakat Indonesia menyebabkan adanya kesenjangan danketidakadilan gender yang mempengaruhihingga ke berbagai aspek kegiatan masyarakat.Laki-laki memiliki peran sebagai kontrolutama di dalam masyarakat, sedangkanperempuan hanya memiliki sedikit pengaruhatau bisa dikatakan tidak memiliki hak padawilayah wilayah umum dalam masyarakat,baik secara ekonomi, sosial, politik, danpsikologi, bahkan termasuk di dalamnyainstitusi pernikahan. Hal ini menyebabkanperempuan diletakkan pada posisi subordinatatau inferior. Pembatasan-pembatasan peranperempuan oleh budaya patriarki membuatperempuan menjadi terbelenggu danmendapatkan perlakuan diskriminasi.Ketidaksetaraan antara peran laki-laki danperempuan ini menjadi salah satu hambatanstruktural yang menyebabkan individu (kaum perempuan) dalammasyarakat tidak memiliki akses yang sama.Selain itu, produk dari kebijakan pemerintahyang selama ini tidak sensitif terhadapkebutuhan perempuan telah membuatperempuan sering kali menjadi korban darikebijakan tersebut. Praktik budaya patriarki masihberlangsung hingga saat ini, ditengah berbagaigerakan feminis dan aktivis perempuan yanggencar menyuarakan serta menegakkan hak perempuan. Praktik ini terlihat pada aktivitasdomestik, ekonomi, politik, dan budaya, sehingga hasil dari praktik tersebutmenyebabkan berbagai masalah sosial diIndonesia, seperti praktik pingitan, pembagian kerja atas privat untuk perempuan dan publik untuk laki-laki, kawin paksa, KDRT, dan poligami