Perakitan varietas unggul baru pepaya rasa manis, kandungan vitamin c tinggi (≥ 80 mg), produktif dan tahan simpan (≥7 hsp)
Peneliti | Ir. Sunyoto |
Judul Penelitian | Perakitan varietas unggul baru pepaya rasa manis, kandungan vitamin c tinggi (≥ 80 mg), produktif dan tahan simpan (≥7 hsp) |
Tahun penelitian | 2012 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumatera Barat dan Jawa Barat |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Perakitan varietas baru yang memenuhi selera pasar mutlak diperlukan untuk mendorong pengembangan komoditas pepaya. Salah satu syarat yang harus diperhatikan dalam seleksi untuk mendapatkan kultivar unggul adalah adanya variabilitas genetik yang luas. Variabilitas genetik yang luas dari suatu karakter akan memberikan peluang yang lebih besar dalam seleksi karakter terbaik dibandingkan dengan karakter yang mempunyai variabilitas genetik sempit. Variabilitas genetik tanaman pepaya dapat diperluas melalui hibridisasi dari tetua-tetua terpilih yang sudah dikoleksi, kemudian dilakukan seleksi, karakterisasi, evaluasi, dan uji adaptasi. Penelitian terdiri dari 2 kegiatan yaitu: 1). Pembentukan keragaman genetik pepaya dengan metode hibridisasi dan 2). Evaluasi dan uji daya hasil 7 hibrida F1 dan 4 galur tetua F5 pepaya. Tujuan penelitian ini adalah 1). memperoleh 193 nomor hibrid pepaya generasi F1, 2). memperoleh informasi karakter vegetatif dan generatif 7 hibrida F1 dan 4 galur tetua F5 di wilayah pengembangan. Dari kegiatan persilangan pepaya yang dilakukan didapat hasil silangan sebanyak 195 buah. Heritabilitas semua karakter vegetatif 11 hibrid pepaya yang ditanam di Bogor mempunyai nilai yang tinggi berarti semua karakter mempunyai daya waris yang kuat kepada keturunannya. Heterosis dan heterobeltiosis karakter tinggi tanaman, diameter batang dan tinggi bunga hampir semua hibrid F1 bernilai negatif berarti hibrid mempunyai sifat lebih rendah dan lebih genjah dibanding tetuanya. Genotip Dx4, 3x4 dan 2x1 dapat menjadi kandidat varietas unggul baru, karena mempunyai letak tinggi bunga lebih pendek dibanding tetua dan genotip lainnya.