Pengaruh Stecthing dan Tranverse Friction terhadap Penurunan Nyeri pada Petani Penderita Plantar Fascitis di Sungayag Kabupaten Tanah Datar 2021
Peneliti | Annisa Rahmi |
Judul Penelitian | Pengaruh Stecthing dan Tranverse Friction terhadap Penurunan Nyeri pada Petani Penderita Plantar Fascitis di Sungayag Kabupaten Tanah Datar 2021 |
Tahun penelitian | 2021 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Tanah Datar |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Indonesia sebagai negara kepulauan yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani yaitu sebanyak 31.705.337 masyarakat Indonesia bergerak di bidang pertanian. Begitu juga di Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar, dimana mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Salah satu keluhan yang sering terjadi pada kelompok petani adalah kejadian plantar fasciitis yang dapat terjadi karena faktor pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stretching dan transverse friction terhadap penurunan nyeri pada petani penderita plantar fasciitis di Sungayang Kabupaten Tanah Datar tahun 2021. Rancangan penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan one group pretest-post test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petani yang ada di Nagari Sungayang yaitu sebanyak 42 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan besaran sampel sebanyak 7 responden. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi skala nyeri (VAS). Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah 5,28 dan setelah intervensi turun menjadi 2,42. Terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri plantar fasciitis antara sebelum dan sesudah intervensi dengan beda rata-rata 2,85 dan nilai p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi stretching dan transverse friction berpengaruh signifikan terhadap penurunan nyeri pada kasus plantar fasciitis. Maka dari itu diharapkan kepada petani dapat lebih memperhatikan posisi kerja yang baik yang dapat mengurangi resiko penyakit akibat kerja serta segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika merasakan keluhan kesehatan akibat pekerjaan.