Detail Penelitian

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas IV Koto Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020


by Admin | 10 hari yang lalu | 52 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Apriyomi Amena
Judul Penelitian Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas IV Koto Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020
Tahun penelitian 2021
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Pasaman Barat
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Stunting merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan manusia secara global, dengan jumlah 165 juta balita. Survei awal yang didapatkan dari data di Puskesmas IV Koto Kinali Kabupaten Pasaman Barat menyatakan bahwa tahun 2018 terdapat 12,8% balita dengan stunting.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas IV Koto Tahun 2021. Jenis penelitian Deskriptif Analitik, menggunakan desain Cross Sectional. Pengambilan data mengunakan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas IV Koto sebanyak 174 orang. Pengambilan sampel secara Simple Rondom Sampling sebanyak 50 orang. Dari hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif p-value = 0,006 OR = 16,714, Sanitasi p-value = 0, 009 OR = 15,000, penyakit infeksi p-value = 0, 001 OR = 27,000 dengan stunting, dan hasil penelitian didapatkan ada variabel yang tidak bermakna antara pola makan p-value = 0,071 OR = 8,143, rangsangan psikososial pvalue = 0, 071 OR = 4,846 dengan stunting. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Asi ekslusif, sanitasi, penyakit infeksi mempunyai hubungan dengan kejadian stunting sedangkan pola makan dengan rangsangan psikososial tidak terdapat hubungan dengan stunting di wilayah kerja puskesmas IV Koto Kinali, diharapkan pihak puskesmas mampu melakukan penyuluhan sehingga meningkatkan kualitas status gizi dan frekuensi dalam memberikan penyuluhan status gizi yaitu cara Preventif, Promotif, Rehabilitatif, kuratif, dan pemberian makanan tambahan. Juga dapat memberikan penyuluhan tentang memilih, mengolah,dan menyajikan masakan yang benar sesuai dengan tingkat ekonomi ibu, untuk menurunkan angka stunting.

Link Terkait