Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Serotinus di RSUD Sijunjung Kabupaten Sijunjung Tahun 2020
Peneliti | Yuhelda Nengsih |
Judul Penelitian | Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Serotinus di RSUD Sijunjung Kabupaten Sijunjung Tahun 2020 |
Tahun penelitian | 2021 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sijunjung |
Status Penelitian | Sudah Selesai |
Abstrak
Berdasarkan data World Organization Health (WHO) tahun 2017, sebesar 98% dari 7 juta kematian neonatal di Negara berkembang disebabkan oleh BBLR khususnya di daerah yang populasinya rentan. Kejadian kehamilan serotinus di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 11.830 kasus yang tersebar diseluruh daerah yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Serotinus di RSUD Sijunjung tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian survey Analitik dengan pendekatan Case control Study. Penelitian ini dilakukan di RSUD Sijunjung tahun 2020 yang dilakukan pada tanggal 16-31 Desember 2020. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh ibu dengan kejadian serotinus di RSUD Kabupaten Sijunjung tahun 2020 yang berjumlah 107 orang dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder rekam medik RSUD Sijunjung. Hasil penelitian univariat menunjukkan 50% responden terjadinya serotinus, 51,9% responden umur beresiko tinggi, 54,7% responden paritas beresiko tinggi, 53,3% responden ada riwayat penyakit ibu, 52,8% responden ANC beresiko tinggi. Hasil bivariat didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur (p=0,000), paritas (p=0,000), riwayat penyakit ibu (p=0,000) dan antenatal care (p=0,000) dengan Kejadian Serotinus di RSUD Sijunjung tahun 2020. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan yang paling dominan adalah umur ibu dengan Kejadian Serotinus di RSUD Sijunjung tahun 2020. Disarankan pada petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan konseling kepada ibu hamil dalam pencegahan tanda bahaya kehamilan.