Detail Penelitian

Perbaikan teknologi budidaya pisang (Benih sehat, pemupukan berdasarkan status hara tanah, dan pengendalian penyakit layu Fusarium dan layu Bakteri) untuk meningkatkan produktivitas > 20 ton/ha di lokasi pengembangan kawasan pisang (Lampu


by Admin | 1 hari yang lalu | 241 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Ir. Irwan Muas, MP
Judul Penelitian Perbaikan teknologi budidaya pisang (Benih sehat, pemupukan berdasarkan status hara tanah, dan pengendalian penyakit layu Fusarium dan layu Bakteri) untuk meningkatkan produktivitas > 20 ton/ha di lokasi pengembangan kawasan pisang (Lampu
Tahun penelitian 2010
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Lampung dan Kalimantan Timur
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Pisang merupakan komoditi buah yang cukup penting peranannya dalam perekonomian nasional. Pengembangan komoditi ini diarahkan pada kawasan yang umumnya ditempati oleh lahan marginal. Secara umum, produktivitas pisang di Indonesia juga masih rendah. Penggunaan mikroba inducer dan pemupukan, sangat penting dalam pengelolaan pisang. Informasi pemanfaatan mikroba inducer dan, pemupukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pisang di Indonesia masih sangat terbatas, sehingga penelitian mengenai hal tersebut perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini dalam jangka pendek adalah :1). Mendapatkan teknologi perbanyakan benih pisang yang murah 2). Mendapatkan komponen teknologi budidaya pisang dengan memanfaatkan agen hayati dan pemupukan untuk meningkatkan produktivitas > 20 ton/ha di lokasi pengembangan kawasan pisang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Desember 2010 di Sumatera Barat, Lampung dan Kalimantan Timur. Penelitian ini terdiri dari dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah Peningkatan mutu dan produksi pisang kepok dengan aplikasi fungi mikoriza arbuskula dan pupuk kalium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fungi mikoriza arbuskula dapat memberikan efek positif terhadap pertumbuhan pisang kepok (tinggi tanaman, jumlah daun dan lingkar batang). Pada kegiatan optimalisasi pemacuan mata tunas bonggol, jumlah tunas yang tumbuh dari pisang barangan lebih banyak dibanding dengan pisang kepok, sedangkan aplikasi ZPT (BAP), belum menunjukkan pengaruh yang nyata. Blok pohon induk pisang di Kalimantan Timur, sudah dapat terbentuk dan terawat dengan baik seluas lebih kurang 1 hektar. Blok pohon induk ini dibangun pada dua lokasi, yaitu pada lahan petani di Desa Muara Badak dan di kebun BBI hortikultura Provinsi Kalimantan Timur. Pisang yang ditanam terdiri dari empat varietas, yaitu ketan, kepok tanjung, raja kinalun dan barangan. Dampak dari penelitian ini diharapkan adalah petani berminat untuk menanam dan mengembangkan komoditas pisang.

Link Terkait