Abstrak

---

Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa terkena gangguan jiwa. Survei tentang penderita ganguan jiwa tercatat 44,6 per 1.000 penduduk menderita gangguan jiwa berat seperti skizofrenia. Gejala negatif adalah sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yan menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunkan kinerja sosial, hal ini yang menunjukkan prilaku isolasi sosial. Dari data yang diperoleh pada bulan September 2012 dari SJ Prof. HB. Sa'anin Padang, menunjukkan bahwa dari 169 orang pasien yang dirawat, 87 Orang (57,74%) diantaranya adalah pasien isolasi sosial dengan halusinasi. Salah satu terapi kelompok yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku sosial pasien isolasi sosial dengan halusinasi adalah cognitive behavior sosial skill training (CBSST). Tujuan penelitian: melihat pengaruh cognitive behaviour sosial skill training terhadap peningkatan kemampuan kognitif dan perilaku sosial pasien isolasi sosial dengan halusinasi di RSJ Prof HB. Saanin Padang. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan cognitive behaviour sosial skill training dengan pendekatan pre post test. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample test, regresi linier sederhana, chi-square. Penelitian dilakukan di RSJ Prof. HB Saanin Padang terhadap 40 klien yaitu 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan cognitive behaviour sosial skill training meningkatkan Kemampuan kognitif dan perilaku klien isolasi sosial dengan halusinasi secara bermakna (p < 0,05). Cognitive behaviour sosial skill training meningkatkan kemampuan kognitif klien solasi sosial dengan halusinasi terhadap pekerjaan dan kemampuan perilaku klien isolasi sosial dengan halusinasi lama sakit. Diharapkan adanya penerapan Cognitive behaviour sosial skill training pada saat merawat Pasien khususnya yang mengalami isolasi sosial dengan halusinasi.