Abstrak

---

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 95.181 km tentunya menjadi modal untuk mengembangkan potensi wisata pantai yang dimilikinya. Propinsi Sumatera Barat memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 375 km. Modal daya tarik tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan khususnya wisata bahari dan pantai yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun potensi lain yang terdapat pada wilayah pesisir adalah wisata budaya kampung nelayan. Tersebar disepanjang wilayah pesisir permukiman nelayan yang memiliki ciri khas yang sangat unik terutama masyarakat pesisir Sumatera Barat khususnya Kota Padang.Potensi dan permasalahan keruangan diwilayah pesisir sangat kompleks, mulai dari potensi dan permasalahan ekonomi, kerentanan geografis, kerentanan sosial hingga potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang kurang dikelola secara optimal. Salah satu potensi yang terdapat di wilayah pesisir adalah potensi pariwisata budaya kampung nelayan pada hal memiliki potensi sebagai obyek wisata budaya masyarakat nelayan. Penelitian ini bertujuan membuat suatu model pengembangan kampung wisata nelayan ”Anak Nagari” sebagai destinasi wisata baru di Kota Padang dengan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis skoring/pembobotan serta analisis SWOT. Hasil yang diperoleh adalah potensi kampung wisata nelayan Pasie Nan Tigo sangat tinggi yaitu dengan banyaknya atraksi kampung wisata nelayan yang dapat dikembangkan karena adanya aktivitas masyarakat nelayan dan lingkungan yang masih orisinal. Akses yang tinggi selain sangat dekat dengan pusat Kota Padang dan Bandara Internasional Minangkabau, Kampung Nelayan Pasie Nan Tigo adalah sebuah kampung nelayan yang masih kental kehidupan sosial dan budaya “Anak Nagari”nya ditengah kehidupan moderen disekitarnya.