PERINGATAN AWAL (EARLY WARNING SYSTEM) BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN KOMUNIKASI WIRELESS GPRS MENGGUNAKAN SUMBER DAYA SEL SURYA BERBASISKAN SISTEM CERDAS
Peneliti | Suryadi, ST.,MT |
Judul Penelitian | PERINGATAN AWAL (EARLY WARNING SYSTEM) BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN KOMUNIKASI WIRELESS GPRS MENGGUNAKAN SUMBER DAYA SEL SURYA BERBASISKAN SISTEM CERDAS |
Tahun penelitian | 2018 |
Jenis Penelitian | Riset Terapan |
Lokasi Penelitian | Sumbar |
Status Penelitian | Dalam Proses |
Abstrak
Sumatera Barat salah satu propinsi yang ada di Pulau Sumetera Indonesia merupakan daerah yang banyak lembah, bukit dan gunung berapi dan juga mempunyai curah hujan yang cukup tinggi karena alamnya yang cukup bersahabat, Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat sebanyak 4.846.909 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1.877.822 jiwa (38,74 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2.969.087 jiwa (61,26 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,97 persen di Kota Padang Panjang hingga yang tertinggi sebesar 17,20 persen di Kota Padang. Tetapi akhir-akhir ini kehidupan masyarakat diderah pedesaan alamnya sudah mulai tidak bersahabat lagi sehingga hampir pada setiap musim hujan dan musim lainnya banyak terjadi perisitiwa bencana alam tanah longsor. Pokok-pokok sistem Peringatan awal/dini yaitu pengetahuan tentang risiko,pemantauan dan layanan peringatan, penyebarluasan dan komunikasi serta kemampuan merespon merupakan upaya sistem peringatan awal untuk yang dapat memberitahukan peristiwa sebelum terjadi bencana tanah longsor sehingga kerugian dari bencana tersebut dapat di minimal kan. Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam sekitar 1 juta.