Detail Penelitian

KARAKTERISASI DAN FUNGSIONALISASI SUMBERDAYA ALAM LOKAL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF


by Admin | 4 hari yang lalu | 157 Dilihat | Kategori : Kesehatan

Detail Penelitian
Peneliti Prof. Dr. Ir. Fauzan Azima
Judul Penelitian KARAKTERISASI DAN FUNGSIONALISASI SUMBERDAYA ALAM LOKAL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF
Tahun penelitian 2018
Jenis Penelitian Riset Terapan
Lokasi Penelitian Sumatera Barat
Status Penelitian Sudah Selesai

Abstrak


Penyakit degeneratif adalah suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh sehinga penyakit degeneratif memiliki korelasi yang cukup kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang. Dalam penelitian ini kajian difokuskan pada penyakit diabetes. Pada saat ini di seluruh dunia diperkirakan sekitar 366 juta orang menderita diabetes dan diproyeksikan jumlah ini meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030 (Internal Diabetes Federation, 2011). Di Indonesia terdapat 7 juta penduduk dewasa menderita diabetes melitus yang berada pada perigkat 9 penderita diabetes terbanyak di dunia pada tahun 2010 dan diperkirakan akan berada pada peringkat 6 dunia di tahun 2030 (Shaw, Sicree dan Zimmet, 2010). Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (ADA, 2013). Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan mikrovaskuler dan makrovaskular (kardiovaskular dan stroke) komplikasi (Michael and Fowler, 2008). Pada penelitian ini kajian difokuskan pada sumberdaya lokal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional yang diharapkan manfaatnya untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit diabetes melitus. Sumber daya lokal yang diteliti adalah: Cassia vera,ciplukan labu kuning, dan tepung kedelai lemah penuh.(Azima et al,2004 dan Azima, 2005). Setelah dilakukan serangkaian penelitian mulai dari analisis proksimat, komponen aktif serta sifat fungsional dari bahan dasar dan diolah jadi bubur instan fungsional dilakukan pengujian secara in vivo pada mencit uji diabetes didapatkan hasilnya antara lain: 1. Ternyata tingkat perbandingan tepung labu kuning dan tepung kedelai lemak penuh berpengaruh nyata terhadap karakteristik kimia seperti: kadar, air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan kadar betakaroten Perbandingan tepung labu kuning dan tepung kedelai lemak penuh terbaik (75:25) dengan karakteristik: kadar air (9,64%), kadar abu (4,36%), kadar protein (15,30%), kadar lemak (8,57%), dan karbohidrat (61,37%), kadar betakaroten (8262 mg/100g), viskositas dan suhu gelatinisasi SAG (32,8 BU), VM (117 BU), SVM (91,3 BU), V195oC (34 BU), V295oC (41 BU), VD (14 BU), VB (27 BU), VJ (76 BU), SP (7 BU) dan KP (103 BU)

Link Terkait