Abstrak

---

Pada tanggal 19 November 2013, Presiden Republik Indonesia dalam pidatonya di acara peluncuran cetak biru (blueprint) Strategi Nasional Literasi Keuangan mengakui ketertinggalan pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan bila dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura . Seperti kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang”, maka jelas proses edukasi yang intensif dibutuhkan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas secara finansial yaitu mampu menyikapi uang dengan bijak serta memiliki perencanaan keuangan sedari dini. Salah satu edukasi keuangan yang perlu digalakkan adalah mengenai investasi saham di Pasar Modal, agar masyarakat Indonesia ikut serta menjadi pemilik perusahaan publik dan konsekuensinya keuntungan dari perusahaan publik yang beroperasi di negara ini dapat dinikmati oleh bangsa sendiri. Terdapat dua macam jenis analisa yang dapat digunakan untuk membuat keputusan jual (sell), tahan (hold), beli (buy) atau yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal. Bila analisa fundamental menggunakan data-data ekonomi dan laporan kinerja keuangan perusahaan untuk mengukur nilai sebenarnya (intrinsic value) dari sebuah perusahaan, analisa teknikal menggunakan grafik yang merekam pergerakan harga dan volume transaksi untuk memprediksi harga saham di masa mendatang. Bisa diibaratkan setelah melakukan analisa fundamental, seorang investor akan mengetahui saham-saham perusahaan mana saja yang memiliki prospek masa depan yang baik. Masalah selanjutnya adalah harus memutuskan di harga berapa, saham tersebut layak dibeli. Saham tentu tidak akan dibeli bila investor meyakini bahwa ada probabilitas yang cukup besar bahwa harga yang akan lebih turun lagi dan sebaliknya bahwa saham tidak akan dilepas bila harga berkemungkinan akan terus menanjak naik. Analisa teknikal dapat membantu investor dalam membuat keputusan tentang hal ini. Hampir semua perusahaan sekuritas sudah menyediakan software online trading bagi pelanggannya yang didalamnya juga memuat indikator teknikal. Namun demikian, permasalahan utama bagi investor terutama mereka yang baru mengenal investasi saham ini adalah bagaimana cara menggunakan indikator tersebut untuk mengambil keputusan investasi secara tepat. Sayangnya lagi, tidak seperti analisa fundamental, analisa teknikal tidak menjadi bagian dari materi pelajaran formal yang diajarkan oleh bidang ilmu Akuntansi dan Manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap efektivitas penggunaan beragam indikator teknikal untuk mendapatkan keuntungan bagi investor pemula. Kegiatan penelitian akan dibagi atas 2 tahun. Di tahun pertama, Tim Peneliti bersama dengan divisi Edukasi PT Phintraco Securities akan mempersiapkan sebuah video pembelajaran tentang analisis teknikal yang komprehensif, Setelah itu, di tahun kedua, akan dianalisa dampak dari pembelajaran analisa teknikal terhadap pengambilan keputusan investasi dengan cara melakukan Focus Group Discussion dengan r e s p o n d e n p e n e l i t i a n ( d a l a m h a l i n i nasabah yang ada di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) Politeknik Negeri Padang) dan memeriksa laporan portfolio simulasi mereka. Responden penelitian akan menggunakan aplikasi PROFITS Simulator yang disediakan oleh PT Phintraco Securities yang dapat digunakan selama 2 bulan. Responden akan melakukan jual beli dengan pengetahuan yang diperolehnya, tanpa mendapat rekomendasi dari Tim Peneliti. Selama melakukan aktivitas jual beli, responden dapat menanyakan teknis jual beli saham kepada Tim Peneliti dan ke bagian Customer Service PT Phintraco Securities. Untuk memberikan motivasi bagi responden agar melakukan pembelajaran yang optimal untuk mendapatkan return yang baik, Tim Peneliti memberikan hadiah dalam bentuk voucher kepada responden yang mendapatkan imbal hasil paling tinggi dan juga kepada responden yang memiliki catatan harian tentang pemilihan saham paling lengkap.