Abstrak

---

Kegiatan bisnis dengan standar etika tinggi merupakan aspek penentu terhadap keberlanjutan. Tuntutan tersebut merupakan implikasi dari praktek pengelolaan menyimpang dari standar etika dan norma yang berlaku dari sudut padang tata kelola (governance) yang baik. Dalam kaitan ini sekolah bisnis (jurusan manajemen dan akuntansi) dituntut untuk berperan dan ikut bertanggung jawab dalam pembentukan perilaku etika secara dini (melalui proses pembelajaran di perguruan tinggi) dalam praktik bisnis. Rangkaian proses ini diawali melalui proses menanamkan nilai-nilai etika (ethical values) kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran, untuk selanjutnya meningkatkan proses melalui asistensi perusahaan dalam menanamkan nilai etika dimaksud kepada karyawan. Konsep etika merupakan perwujudan antara nilai-nilai kebaikan universal dengan mengakomodasi budaya lokal secara kontekstual. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa standar etika berbeda antar Negara, sehingga pada tingkaan tertentu tidak bisa diseragamkan terutama untuk hal yang berhubungan dengan budaya lokal. Upaya untuk menanamkan dan membangun perilaku etis perlu dimulai dengan terlebih dahulu mempertimbangkan tingkat sensitivitas etika individu. Pada penelitian tahun pertama telah diketahui bahwa factor kedewasaan moral, religiousitas, dan sensitivitas etika berperan besar dalam menentukan tingkat komitmen individu terhadap kode etik. Penelitian tahun kedua ini ditujukan untuk menyusun desain pembelajaran etika bisnis pada perguruan tinggi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi mengidentifikasi praktek pengajaran saat ini dan kemudian mengembangkan model pendekatan baru yang terintegrasi. Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif berupa wawancara dan diskusi dengan para pakar dan pelaku bisnis. Dari pelaksanaan penelitian, telah dapat diidentifikasi berbagai isu dalam pengajaran etika serta juga telah dikembangkan rancangan integrasi etika kedalam kurikulum pengajaran di sekolah bisnis. Hasil menunjukan bahwa terdapat pergesaran nilai – nilai etika sebagai dampak perubahan lingkungan social. Meskipun tidak krusian, nilai tersebut berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa dalam menilai permasalahan etika. Dalam upaya mengintegrasikan pembelajaran etika secara komprehensif, perlu dipertimbangkan beberapa aspek penting yaitu aspek fungsional, pendekatan pengkodisian, dan metode pengajaran